MAB News

Home»Essay Lepas»Adalah Ia…

Adalah Ia…

Adalah Ia, bagian penting Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Sebuah yayasan nirlaba yang dikelola Alumni FT UI . Berdiri semenjak 11 tahun yang lalu, 23 September 2003. Hadir dengan visi dan misi yang mulia, bertujuan membantu meningkatkan kecerdasan bangsa, tujuan besar yang kemudian menjadi target untuk terus terlaksana. Dengan uluran tulus tanpa belas kasih, memberikan dukungan demi tercapainya cita-cita bersama. Menjaring setiap mahasiswa dengan semangat tinggi akan pendidikan. Menjaring mahasiswa agar tak pelak berputus asa. Dengan lambang nya yang sarat akan makna, ia terus menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa. Lahir bak air yang terus mengalir,  mencoba memberi support kepada mereka yang membutuhkan, beriringan dengan cita-cita mulia Universitas Indonesia, melahirkan  tunas-tunas bangsa yang menjadi cikal bakal pemimpin Indonesia. Ia telah membuktikan eksistensinya.

Adalah Ia yang kemudian menyadarkan kami sebagai bagiannya, akan perlunya sebuah harapan. Kehadirannya memberikan kami semangat untuk terus berkembang. Tak peduli lembah curam yang telah menunggu didepan. Fokus pada tujuan, terus berkarya meski ‘kekurangan’ selalu menyapa di setiap langkah kehidupan. Tak perlu putus asa akan ‘mahalnya’ pendidikan.  Ia terus meyakinkan, bahwa kami mampu untuk menghadapi apapapun selama kami masih menyimpan harapan.  Untuk itulah, kami harus melangkah dengan satu kepastian.  Juga dengan idealisme yang terus ditanamkan, berharap menjadi suatu nilai tambah yang mengiringi kami dihari kemudian. Salah satunya adalah lewat pelatihan kebangsaan.

Adalah ia yang menyatukan banyak perbedaan. Sabang sampai Merauke bukan lagi sekadar lirik dari lagu kebangsaan. Karena ia, Sabang sampai Merauke kini menyatu dalam sebuah naungan. Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua kini bersama dalam satu tujuan.  Ketika satu menanyakan “aga dipa niku?” yang lain dengan lantang menjawab “bade angkat ka diyek”. Tak peduli apakah jawaban yang diberikan selaras dengan pertanyaan. Hanya tawa yang kemudian datang memecah kebingungan. Momen lain yang juga tak akan terlupakan, ketika liburan usai dan mengharuskan kembali ke tanah rantauan, ada oleh-oleh khas yang masing-masing menjadi kebanggaan, ada balado dari negeri Malinkundang, ada tempoyak dari tanah Radin Intan, dan ada tape bakar, cemilan khas dari dari si ‘air harum’,  Banyuwangi yang saya maksudkan.

Adalah ia, yang membuat kami belajar akan pentingnya makna kebersamaan. Menjadi bagian darinya, adalah suatu hal yang mengagumkan. Kata mereka, disinilah lahir sebuah cinta, namun tak dapat dipungkiri ada kekesalan, kekecewaan, amarah, yang kerap muncul di sela-sela waktu yang menyibukkan. Bukan hal mudah memang, dengan latar yang jauh berbeda, kami dikumpulkan. Tak ada pelatihan khusus untuk menjadi bagian dari keluarga kecil ini. Hanya perlu peredaan emosi dan rasa memahami yang lebih untuk tetap bertahan. Saat kita mampu bertahan, maka sebenarnya inilah yang dinamakan salah satu tempaan. Disinilah kami dituntut untuk memahami hakikat kebersamaan.

Adalah ia, tanggung jawab dan amanah yang akan terus diwariskan. Menyadari akan keberadaan kami di tempat ini adalah suatu kenikmatan, terkadang membuat kami lupa akan tangung jawab besar dan amanah yang secara otomatis diemban saat kami menjadi bagian di dalamnya. Banyak hal yang kemudian harus kami pertanggungjawabkan. Ketika hak telah terpenuhi maka sepatutnya kewajiban juga harus segera dituntaskan. Adalah tanggung jawab kami, untuk menjadi generasi sesuai yang diharapkan, tunas-tunas bangsa yang akan mengabdi dengan totalitas perjuangan. Juga ada amanah yang kami emban, menjadi penggerak perubahan, membawa pengaruh baik untuk Indonesia di masa kini dan masa mendatang.

Adalah ia yang kemudian menjadi tujuan tuk  berpulang. Adalah ia, tempat lelah ini kemudian terlewatkan. Dan adalah ia yang menyatukan perbedaan  atas dasar ketulusan dari sebuah uluran. Adalah ia, MATA AIR BIRU,  yang tanpa mengharap pamrih, semata-mata membantu bangsa dan negara dalam upaya peningkatkan Kecerdasan.

We are one big family: MAB

We are one big family: MAB

Penulis : Wilujeng Lestari, Mahasiswi Teknik Mesin angkatan 2012, Penerima Beasiswa MAB. Wilujeng atau biasa disapa Wiwi adalah mahasiswi asal Lampung, saat ini Wiwi aktif dalam salah satu unit kegiatan mahasiswa di FT yaitu Teknik Informal School.

Written by

A Passionate Environmental Leaders concern on education styrofoam and waste issues, an NGO enthusiastic, a social worker who commit happily in voluntary works, A Design Thinker and Adviser for youth movement. Find me more at www.bamsutris.com