Category : Essay Lepas

Home»Archive by Category "Essay Lepas" (Page 5)

Penerima Beasiswa MAB Berbagi Cerita melalui Gambar ‘River Of Life’

Gathering Penerima Beasiswa MAB Bulan April 2016

Pada Sabtu, 16 April 2016 bertempat di Pondokan MAB Putera diadakan Gathering Bulan April penerima Beasiswa Pondokan MAB dengan tema “Learn with Fun Ways”. Berbeda dengan kegiatan pertemuan sebelumnya, pada kesempatan kali ini acara disusun sedemikian rupa dengan rangkaian games edukatif yang berkaitan dengan melatih konsentrasi, kerjasama dalam tim dan mengenal potensi diri masing-masing. Bertindak sebagai fasilitator Sdr. Bambang Sutrisno.

Permainan pertama yang dimainkan yaitu Seven Up Boom yang berkaitan dengan konsentrasi dan fokus. Selanjutnya Permainan Zip-Zep-Zop menjadi tantangan berikutnya untuk kembali melatih konsentrasi. Permainan Team’s Tap menjadi permainan ketiga yang melatih kerjasama dalam tim. Hal ini sangat diperlukan bagi seorang mahasiswa karena beberapa tugas di perkuliahan biasanya harus diselesaikan dalam kelompok. Dengan memainkan permainan ini diharapkan terbentuk insight baru yang meningkatkan efisiensi kerja kelompok.

Sesi terakhir menjadi sesi penutup sekaligus inti dari kegiatan pertemuan kali ini. Para penerima beasiswa diminta untuk menggambar ‘River of Life’ masing-masing dimulai sejak lahir hingga saat ini dan beberapa tahun mendatang. River of Life menjadi refleksi diri akan kejadian-kejadian penting yang pernah dialami dan membekas di dalam memori kita masing-masing. Kejadian-kejadian tersebut bisa dalam bentuk hal-hal baik yang membuat kita bangga ketika mengucapkannya, atau dalam bentuk hal yang tidak baik yang membuat kita bisa menitikkan air mata ketika mengingatnya.

Terlepas dari itu, melalui River of Life kita bisa memahami bahwa setiap dari kita memiliki kehidupan yang istimewa yang berbeda satu sama lain. Selama fase kehidupan kita hingga saat ini, ternyata lebih banyak hal-hal baik yang kita dapatkan sebagai anugerah dari Allah SWT. Itulah yang mengharuskan kita lebih banyak beryukur atas anugerah kehidupan yang kita miliki saat ini. Sesi ini juga menjadi awal bagi para penerima beasiswa untuk saling mengenal lebih dalam satu sama lain sehingga bisa menerima kekurangan masing-masing.

Di Pondokan MAB para penerima beasiswa mengenal satu sama lain sebagai keluarga yang saling menguatkan di tanah rantau. Semoga kelak cita-cita yang diimpikan bisa kami raih di masa mendatang. (BS)

Tingkatkan Bahasa Inggris, Yayasan MAB membuka Kelas Belajar Bahasa Inggris bagi Penerimanya

Kelas Belajar Bahasa Inggris dibuka untuk Penerima Beasiswa MAB

Di era modern ini, Bahasa inggris menjadi kemampuan yang wajib dimiliki oleh lulusan sarjana S1. Tantangan global dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN Desember lalu, membuat Bahasa inggris menjadi bahasa kedua. Tak jarang, dalam percakapan sehari-hari sudah tidak asing lagi kita mendengar obrolan ataupun bacaan yang semuanya berbahasa inggris.

Sebagai calon lulusan sarjana teknik, para penerima beasiswa MAB dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa inggris yang cukup memadai. Maka dari itu, sejak bulan Maret 2016, Yayasan MAB kembali membuka kelas belajar bahasa inggris bagi para penerima beasiswa MAB, khususnya beasiswa Pondokan.

Kelas belajar bahasa inggris MAB berfokus pada peningkatan TOEFL dengan metode latihan yang intensif dipadukan dengan speaking. Yayasan MAB mendatangkan guru khusus yang merupakan pengajar LBI UI dan MPK Bahasa Inggris di UI. Kelas yang diadakan setiap kamis pukul 17.00-19.00 WIB tersebut menempati ruang kelas di FTUI dan diadakan khusus seperti layaknya kelas kuliah biasa. Kelas tersebut diikuti oleh 19 Penerima Beasiswa MAB.

Harapannya melalui kelas belajar bahasa inggris ini, kemampuan bahasa inggris para penerima beasiswa MAB bisa meningkat sehingga bisa meningkatkan daya saing yang unggul di kancal global sebagai lulusan sarjana teknik UI. (BS)

BTA MAB Gelar Perayaan 1 Dasawarsa sebagai Unit Usaha Yayasan MAB

Kepala cabang BTA dan pengurus Yayasan MAB

BTA MAB Gelar Perayaan 1 Dasawarsa sebagai Unit Usaha Yayasan MAB

Pada Sabtu, 19 Maret 2016 diadakan perayaan 1 Dasawarsa BTA MAB bertempat di BTA MAB, Jalan Siliwangi, Depok. BTA MAB merupakan sebuah unit usaha Yayasan MAB berupa bimbingan belajar yang dimotori oleh dua orang alumni fakultas Teknik UI yaitu Tribuana (Elektro 2002) dan Priyanto (Metalurgi 2002). BTA MAB pertama kali didirikan pada tahun 2006 hingga kini sudah berkembang menjadi delapan cabang BTA yang tersebar di Depok.

Di bawah tangan dingin Priyanto dan Buana, hingga kini BTA MAB terus konsisten berkontribusi bagi Yayasan MAB dengan memberikan sharing profit setiap tahunnya untuk keberlanjutan Yayasan MAB yang nantinya akan disalurkan dalam bentuk beasiswa MAB.

Dalam perayaan tersebut, selain dihadiri oleh para kepala cabang BTA di bawah manajemen BTA MAB dan pengurus Yayasan MAB, juga dihadiri oleh pengajar dan siswa pertama BTA MAB. Sebagai bentuk apresiasi, BTA MAB memberikan kenang-kenangan kepada siswa pertama BTA MAB yaitu Hendra yang kini sudah menyelesaikan studi S2 nya di Shanghai dalam bidang Electrical Engineering. Selain memberikan apresiasi kepada siswa pertama, pengajar senior juga mendapatkan apresiasi yaitu Kak Kiki (FIB UI 2009).

Dalam sambutannya, Priyanto menyampaikan rasa bersyukurnya atas capaian BTA MAB sehingga bisa bertahan hingga 1 dasawarsa. Dimulai dengan 10 siswa yang menjadi siswa pertama BTA, Anto dan Buana tak kenal menyerah mengembangkan BTA MAB hingga bisa bertahan sampai sekarang dan mempunyai delapan cabang. Semoga perayaan 1 Dasawarsa BTA MAB bisa menjadi momentum yang baik bagi BTA MAB untuk terus memajukan usahanya lebih berkembang dan terus berlanjut di masa yang akan datang. (b5)

Gallery Foto :

Hidup Lebih Teratur, Why not?

Hidup Lebih Teratur, Why not?

Semenjak statusku berubah menjadi mahasiswa, status alamat rumahku pun berubah menjadi alamat kosan, karena aku harus merantau untuk berkuliah. Aku hidup sendiri di kota orang sehingga harus mengandalkan diriku sendiri dalam melakukan apapun. Semenjak itu, aku banyak belajar bahwa hidup lebih teratur dapat meningkatkan kualitas hidupku menjadi lebih baik lagi. Lets check it out apa yang aku lakukan untuk membiasakan hidup lebih teratur ini.

  1. Menyimpan barang ke tempat asal

kamar kost rapi

Hal ini mungkin kedengarannya sangat simple sekali. Tetapi, hal ini sangat berdampak besar. Mungkin kalian pernah mendengar quotes dari 9gag.com yaitu “If your mom can’t find it, its gone” yang artinya jika ibumu tidak bisa menemukannya, berarti barang yang kamu cari itu hilang. Entah itu cuma sugesti atau tidak, tetapi aku sendiri sering mengalaminya. Ibu sering menasehati bahwa untuk mencari barang jangan hanya menggunakan mulut, tetapi gunakanlah mata untuk mencari. Ini mungkin melihat kebiasanku yang suka bertanya barang yang aku cari ke ibu, bukan langsung mencari ke tempat barang itu biasa disimpan.

Semenjak ngekos, tidak ada yang bisa ditanyai mengenai keberadaan barangku. Tidak ada lagi ibu yang dapat dapat aku andalkan untuk mencari barangku yang hilang di kosan. Hal ini membuatku selalu membiasakan untuk menyimpan barang ke tempat asalnya. Jadi aku tidak perlu mencari barang karena lupa menyimpannya. Hidupku menjadi lebih efektif and no more wasting time hanya untuk mencari barang.

  1. Konsepkan harimu

to do list

Hidup sendiri jauh dari orang tua membuatku harus mengatur waktu dengan baik. Sewaktu awal berkuliah, aku sering skip atau melupakan bebarapa hal kecil yang berdampak besar di kemudian hari. Ujung-ujungnya aku menyesal. Belajar dari ini, aku selalu menulis apa pun hal yang harus aku lakukan beserta deadlinenya di notes kecil and checklist when you’re done. Jika kamu tidak punya notes kecil, kamu bisa menggunakan notes yang ada di smartphone kamu.

Nah, dari to-do-list yang kamu buat, kamu dapat mengkonsepkan harimu. Malam sebelum tidur atau pagi hari sebelum memulai aktivitas, biasakan diri untuk membaca notes yang kamu buat sambil memikirkan apa yang akan kamu lakukan esok hari atau hari itu. Setidaknya ada target apa yang harus kamu selesaikan untuk setiap harinya, sehingga kamu terjadwal, tidak terburu-buru dan lebih produktif. Deadline yang ada dapat membuatmu menentukan skala prioritas apa yang mesti dilakukan terlebih dahulu. Kamu punya gambaran apa yang harus dilakukan secepatnya, dan apa yang dapat ditunda.

Menjadwalkan harimu membuat kamu dapat menyelesaikan tugas kuliah dengan baik. Tidak ada lagi alasan bahwa kamu lupa mengerjakan tugasmu atau lupa belajar buat kuis esok hari. Hal ini pastinya akan berdampak baik terhadap prestasimu akademismu.

Kamu juga akan lebih profesional jika berhubungan dengan orang lain. Kejadian lupa atau terlambat akan janji dapat dihindari. Ketika kita berhasil membangun relasi dengan baik, banyak hal positif yang akan menanti kita di kemudian hari.

  1. Reward and punishment for your continuous improvement

reward_yourself

Menurutku, part yang paling susah dari melakukan sesuatu adalah memulainya. Sama halnya seperti memulai membiasakan hidup teratur ini. Awalnya aku melakukan banyak adaptasi supaya dapat hidup teratur. Kekonsistenan dituntut pada masa adaptasi ini. Akhirnya aku memutuskan membuat peraturan reward and punishment for myself. Misalnya, aku akan makan enak atau membeli es krim jika target hari itu tercapai. Hal-hal kecil seperti ini terkadang membuatku semangat. Akhirnya lama-kelamaan kita mulai terbiasa untuk menjadi teratur.

So, mulailah belajar untuk lebih teratur mulai dari hal kecil. Mungkin awalnya akan terasa berat. Akan tetapi, mengingat banyaknya manfaat yang kita dapat dari hidup lebih teratur ini, siapa takut untuk mencoba?

—–

TENTANG PENULIS

Kukuh Lolana Mahasiswa Teknik Industri UIKukuh Lolana atau yang akrab disapa Lola adalah mahasiswa jurusan Teknik Industri Universitas Indonesia angkatan 2014. Lola merupakan mahasiswa rantau asal Pontianak, Kalimantan Barat dan saat ini menjadi salah satu penerima beasiswa dari Yayasan Mata Air Biru. Mahasiswi yang juga aktif di kegiatan kemahasiswa di fakultas teknik UI ini memegang prinsip hidup “Keraslah pada dirimu maka kehidupan akan takluk padamu, jika kita lunak terhadap diri kita maka kehidupan akan keras pada kita”.

Cerita Gathering Pondokan MAB : Pesan Semangat Meraih Cita-Cita dari Ibunda MAB

Kunjungan Bu dijan dan Bu Tin

“Kadang seorang teman bisa lebih dekat dari saudara, meskipun tanpa ikatan darah” Pondokan MAB, 9 Maret 2016

Pondokan MAB (9/03), Aktivitas bulanan Pondokan MAB yaitu Gathering Pondokan pada bulan Maret menghadirkan Bu Sri Dijan Tjahjati (Alumni T. Sipil angkatan 1979) dan Bu Endang Ripmiatin (Alumni T. Elektro angkatan 1979). Bu Dijan selaku ketua Yayasan MAB dan Bu Tin selaku sekretaris Yayasan MAB hadir untuk bertemu dengan para penerima Beasiswa Pondokan MAB sekaligus berbagi cerita mengenai Yayasan MAB.

Sesi santai pagi itu dimulai dengan perkenalan seluruh penerima beasiswa Pondokan MAB dilanjutkan dengan berbagi cerita mengenai kesibukan masing-masing. Beberapa penerima beasiswa Pondokan MAB adalah angkatan 2012 yang saat ini sedang menyusun skripsi.

Bu Dijan dan Bu Tin selain menceritakan tentang sejarah Yayasan MAB pun bernostalgia dengan menceritakan kenangan selama masa kuliahnya dahulu. Bu Dijan berpesan untuk senantiasa memiliki semangat dalam meraih sesuatu dan memegang teguh kejujuran sebagai dasarnya.

“Kalian harus memiliki semangat. Karena dimana ada semangat dan kemauan, apapun bisa diraih. Jangan lupa juga memegang teguh kejujuran.” Pesan Bu Dijan.

Sementara Bu Tin menekankan penerima beasiswa untuk bersungguh-sungguh dalam belajar Bahasa inggris. “Kalian harus bersungguh-sungguh dalam belajar Bahasa inggris karena itu penting. Selain pintar berbahasa inggris, juga perlu belajar cara penyampaian yang baik dalam Bahasa inggris.”

Menjelang akhir sesi, Bu Dijan dan Bu Tin memberikan kesempatan kepada penerima beasiswa pondokan MAB untuk menyampaikan masukan ataupun pesan untuk Yayasan MAB. Farudin, penerima beasiswa asal Muna, Sulawesi Tenggara yang kini duduk di semester 2 jurusan teknik industri menggungkapkan terima kasihnya kepada Yayasan MAB yang telah memberikan kesempatan kepadanya untuk mendapatkan beasiswa Pondokan MAB.

“Saya merasa bersyukur setelah tinggal di Pondokan MAB saya mengalami perubahan posistif dalam diri saya.” Ucap Udin.

Selain itu, Awa yang juga penerima beasiswa asal Bandung mengungkapkan terima kasihnya telah diberikan kesempatan menjadi keluarga besar Pondokan MAB. Ia berharap bisa terus menjadi bagian dari keluarga MAB sampai kapanpun.

Sesi hari itu ditutup dengan berfoto bersama. Bagi kami, kehadiran Bu Dijan dan Bu Tin bisa menjadi penyemangat kami untuk bisa lebih semangat menghadapi hari-hari perkuliahan. Adanya mereka sebagai Ibu kami di perantauan mengobati rasa rindu kepada kedua orang tua kami di kampung halaman.

Di Pondokan MAB ini, kami adalah satu keluarga, meski tanpa ikatan darah.

Seperti Awang Pemuji bilang “MAB=Keluarga”.

Keluargalah tempat kita pulang, seperti kata Agus Budiansyah, “MAB adalah tempat kembali pulang dan berancang-ancang untuk menang”.

Meskipun, di MAB kami hidup bersama dengan teman seperjuangan yang berbeda-beda daerahnya, seperti kata Bayu Eko, “MAB adalah tempat menumbuhkan rasa cinta pada Indonesia, karena Indonesia Heterogen, dan di MAB juga heterogen”. Tetapi, mungkin seperti kata Suha S Yahya kalau “Menjadi bagian MAB adalah berkah dan petunjuk Allah agar bisa menjadi mahasiswa aktif dan Berprestasi.”

Akhirnya kami berharap seperti Nurhidayatun Nisa pernah bilang semoga “Mata Air Biru selalu mengalirkan kebermanfaatan dan inspirasi”. (BS)

 

Peluang Usaha dari Internet

Peluang usaha online

Peluang Usaha dari Internet

Peluang usaha dari internet. Perkembangan dunia digital di Indonesia sangat cepat. Kita dapat dengan mudah melihat orang memainkan handphone di mana-mana khususnya di kota besar. Hal ini dapat dibuktikan dari We Are Social’s Analysis of Facebook Reported Data bahwa dari 255 juta penduduk Indonesia, 88 jutanya adalah pengguna internet aktif dan 79 jutanya adalah pengguna aktif sosial media.

Melihat fakta tersebut, kita harus dapat melihat peluang yang ada. Sebagai generasi muda, tentunya fakta ini akan membuat kita terdorong untuk menjadi salah satu orang yang mendapatkan manfaat dari dunia digital. Kekreatifan kita dituntut untuk membuka peluang usaha dari hal ini. Membangun usaha dari dunia internet kenapa tidak? Kita merupakan generasi yang paling beruntung yang bisa menjadi generasi melek teknologi di zaman sekarang.

E-commerce diprediksi akan semakin berkembang di dunia. Di Indonesia sendiri, pasar e-commerce memiliki potensi yang sangat besar mengingat negara kita merupakan negara kepulauan dan memiliki banyak penduduk. Menurut data dari Menkominfo, nilai transaksi e-commerce pada 2013 mencapai angka Rp310 triliun. Tentunya angka ini akan terus bertambah seiring bertambahnya penggunaan internet dan meningkatnya kepercayaan penduduk Indonesia untuk bertransaksi online. Sehingga, menjadi entrepreneur yang berbasis teknologi mungkin dapat menjadi pilihan. Inilah saatnya generasi muda Indonesia unjuk gigi bahwa mereka bisa bersaing dengan dunia.

Mulailah memanfaatkan teknologi internet yang ada untuk hal-hal yang bermanfaat dan dapat menghasilkan uang. Dengan dunia digital saat ini, kita terbantu untuk memulai wirausaha dari nol dan tanpa modal. Banyak kisah sukses pemuda yang berhasil membangun usahanya dari internet. Mark Zuckerberg dengan facebook atau Sergey and Larry dengan Google-nya merupakan dua orang yang sukses besar bermodalkan internet. Mungkin sampai saat ini kita belum mendengar nama milyarder Indonesia yang sukses berawal dari internet. Akan tetapi hal ini bukan tidak mungkin mengingat potensi besar Indonesia yang dimiliki Indonesia. So, saatnya kita bersaing di era dunia tanpa batas ini dan dapat membuka peluang-peluang usaha demi kemajuan Indonesia.

—–

Penulis : Kukuh Lolana, Mahasiswi Teknik Industri Universitas Indonesia angkatan 2014.

[Prestasi] Penerima Beasiswa MAB Terpilih menjadi Pengajar Gerakan UI Mengajar (GUIM) 2015

Menjadi pengajar GUIM

Penerima Beasiswa MAB Terpilih menjadi Pengajar Gerakan UI Mengajar (GUIM) 2015

Satu lagi prestasi dari penerima beasiswa pondokan mab, Siti Awaliyatul Fajriyah atau biasa disapa Awa, mahasiswa arsitektur UI angkatan 2012 terpilih menjadi salah satu pengajar Gerakan UI Mengajar 2015. Program Gerakan UI mengajar merupakan program pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa UI berupa pengiriman pengajar ke daerah-daerah yang membutuhkan peningkatan kualitas pendidikan. Para pengajar nantinya akan mengabdikan dirinya untuk mengajar di sekolah setempat selama sebulan penuh. Pada GUIM 2015 yang akan diadakan Januari 2016 mendatang akan berlokasi di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk membangun negeri. Program GUIM salah satunya sebagai wadah kontribusi nyata mahasiswa dalam membangun negeri melalui peningkatan mutu pendidikan di daerah-daerah. Harapannya, semakin banyak mahasiswa dan pemuda yang peduli dan turut serta dalam kegiatan sejenis sehingga semakin banyak daerah tertinggal yang merasakan kebermanfaatannya.

Selamat Mengabdi untuk Negeri, Awa! Semangat Menginspirasi!

[Prestasi] Penerima Beasiswa MAB Raih Juara 2 Kompetisi DIIB UI 2015

Juara 2 DIIB 2015

Penerima Beasiswa MAB Raih Juara 2 Kompetisi DIIB UI 2015

Kabar membanggakan dari salah satu penerima beasiswa pondokan MAB yakni Saifan Rizaldy (Teknik Perkapalan 2012) yang berhasil menjadi Juara 2 dalam Kompetisi Indonesia Innovation and Enterpreneurship Exhibition 2015 yang diselnggarakan oleh Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Indonesia.

Kompetisi ini merupakan program dari Direktorat Inkubator Bisnis UI untuk meningkatkan semangat berwirausaha di kalangan mahasiswa melalui penciptaan produk inovasi sebagai solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat.

Selamat Saifan! Bersama menginspirasi dan Berprestasi!

‪#‎RumahInspirasiMAB‬ ‪#‎PondokanMAB‬ ‪#‎MABPrestasi‬ ‪#‎MABFAMILY‬‪#‎Menginspirasi‬ ‪#‎InspirasiPagi‬ ‪#‎inspirasiNegeri‬ ‪#‎Mengabdi‬ ‪#‎UntukIndonesia‬‪#‎UniversitasIndonesia‬

Testimoni Penerima Beasiswa Prestasi MAB

Testimoni penerima beasiswa mab bagus

Testimoni Penerima Beasiswa Prestasi MAB

Yayasan MAB merasa bersyukur karena beasiswa MAB menjadi salah satu wujud nyata yang sangat bermanfaat untuk membantu mahasiswa FTUi yang membutuhkan. Terima kasih untuk para donatur yang senantiasa berbagi melalui Yayasan MAB. Semoga balasan berlimpah atas kebaikan para donatur sekalian.

Berikut testimoni dan ucapan terima kasih dari salah satu penerima beasiswa prestasi mab, M. Bagus Nurul Alam, Teknik Industri angkatan 2011 :

“Saya ucapkan banyak terima kasih untuk beasiswa yang diberikan oleh Yayasan Mata Air Biru (MAB) yang telah banyak memberikan bantuan kepada saya dalam menjalankan kehidupan kampus. Beasiswa yang diberikan memacu saya untuk terus meningkatkan prestasi saya dan mendorong untuk memajukan teknik UI menjadi lebih baik dengan mengikuti organisasi ikatan mahasiswa dibidang sosial masyarakat dan Desa Binaan Energi Teknik UI. Beasiswa yang diberikan juga sangat membantu saya dalam menyelesaikan skripsi, sehingga dapat selesai pada waktunya. Selain itu skripsi saya berhasil masuk dalam Conference International SERVE 2015 di Bandung, yang nantinya paper saya diterbitkan dengan indeks ISI THOMSON. Sekali lagi saya ucapkan banyak terima kasih untuk Yayasan MAB.”

[Cerita] Piket Bersama di Rumah Inspirasi MAB

Piket Bersama di Rumah Inspirasi MAB

Piket Bersama di Rumah Inspirasi MAB

Piket bersama di rumah inspirasi MAB menjadi bagian dalam aktivitas kami di tiap pekannya. Hidup bersama dengan teman seperantauan memang membuat kami belajar untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan mandiri. Di tiap sabtu pagi sebelum memulai aktivitas pekanan di pondokan, kami melakukan piket bersama membersihkan seluruh rumah ini agar kembali bersih dan nyaman di tempati.

Pembagian tugas dilakukan dengan sukarela, siapa yang ingin membersihkan ruang tengah, halaman depan, kamar mandi dan dapur silakan memilih sesuai kesanggupan masing-masing. Kamar menjadi tanggung jawab masing-masing untuk membereskannya. Kami bahu-membahu membersihkan rumah kami ini, karena ini adalah titipan yang harus kami jaga.

Meskipun di tiap hari terdapat jadwal piket harian, piket bersama ini pun tetap diperlukan. karena piket harian hanya membersihkan seperlunya saja seperti menyapu lantai ruang tengah dan teras serta membersihkan cucian piring di dapur. Piket bersama menjadi rutinitas pekanan kami. Tak ada paksaan untuk melakukan ini semua karena kami merasa ini merupakan tanggung jawab yang memang harus kami lakukan.

Rumah yang bersih dan nyaman juga akhirnya untuk kebaikan kami sendiri.

Yuk, kita piket bersama membersihkan rumah inspirasi MAB!