Category : Essay Lepas

Home»Archive by Category "Essay Lepas" (Page 6)

Wegit Triantoro : Berkarya melalui Program Kreatifitas Mahasiswa (Sesi Inspiration Talk #2)

“Terkadang ketika sudah diberi kemudahan, mahasiswa justru semakin malas. Itu yang membuat karya-karya kita belum maksimal. Ketidaktahuan akan membuat kita totalitas,” tutur Wegit dalam sesi Inspiration Talk #2 untuk penerima manfaat Beasiswa Pondokan Yayasan Mata Air Biru pada Sabtu, 17 Oktober 2015 lalu.

Wegit, sapaan akrab Wegit Triantoro, mahasiswa Teknik Industri angkatan 2011 yang baru saja lulus dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia dengan segudang prestasi. Menjadi project officer Aksioma (2013), delegasi UI untuk Pimnas (2014), ketua UI to Pimnas (2013- 2014 ) dan kini menjadi salah satu awardee LPDP. Semester lalu saat menyelesaikan skripsinya, Wegit juga pernah menerima Beasiswa Skripsi dari Yayasan MAB.

Menurutnya, mahasiswa yang penuh dengan potensi dan dilimpahi banyak kesempatan untuk berkembang terkadang kalah oleh kemalasan mereka sendiri. Misalnya dalam ajang keilmiahan rutin, yaitu Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM). PKM adalah hal yang sederhana, semakin kesini bahkan semakin dipermudah. Inti dari PKM adalah ide pemecahan masalah, berhasil atau tidak, bukan sesuatu yang diutamakan.

“PKM itu gampang, lho. Semuanya udah ada di dummy, cuma kadang mahasiswa itu males baca detail, jadi kalau ada panduan harus dibaca semua,” ujarnya.

Saran itu pula yang Wegit sampaikan saat berbagi tentang Beasiswa LPDP. Sebelum bertanya, harus membaca panduannya secara lengkap. Isinya sudah sangat jelas, mulai dari latar belakang pemberian beasiswa LPDP, persyaratan umum dan khusus, ditambah lagi di dalamnya terdapat daftar perguruan tinggi yang bekerja sama dengan LPDP. Membaca FAQ (frequently asked question) yang terlampir juga menjadi sumber informasi pelengkap.

Wegit menambahkan bahwa tujuanlah yang akan menggerakkan kita. “Intinya, dalam semua proses dan usaha, harus ada ultimate goal yang ingin kita raih. Itu yang akan membuat kita terus bergerak dan berusaha”. (SAF, b5)

IMG-20151017-WA0005 IMG-20151017-WA0004

[Prestasi] Penerima Beasiswa MAB mengikuti Program Kapal Pemuda Nusantara 2015

Kapal pemuda nusantara 2015

Kapal Pemuda Nusantara 2015

Salah satu penerima Beasiswa pondokan mab, Saifan Rizaldy (Teknik Perkapalan angkatan 2012) baru saja pulang setelah selama kurang lebih sebulan mengikuti program Kapal Pemuda Nusantara “Sail Tomini 2015” yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI. Selama sebulan tersebut, Saifan melakukan pelayaran ke berbagai daerah di Nusantara menggunakan Kapal RI menuju Teluk Tomini di Sulawesi Tengah.

Semoga ilmu dan pengalaman yang didapat selama pelayaran bisa menginspirasi anak MAB lainnya untuk terus berprestasi. Amiin.

Newsletter MAB Edisi Oktober 2015

Yayasan MAB adalah Lembaga Non-Profit yang didirikan oleh Alumni FTUI pada tahun 2003 bertujuan untuk membantu mahasiswa dan karyawan FTUI yang membutuhkan dengan memberikan beasiswa pendidikan.

NEWSLETTER MAB

EDISI OKTOBER 2015

Hari demi hari terajut menjadi bulan dan tahun…

12 Tahun sudah MAB menjadi wadah kebersamaan alumni FTUI

dalam mendukung pendidikan di almamater tercinta..

Uluran yang tulus bukti karya alumni bagi almamater tercinta…

Dirgahayu Yayasan Mata Air Biru ke-12 Tahun

Semoga seiring bertambahnya usia,

kiprahmu semakin bermakna bagi pendidikan di FTUI…

(Sri Dijan Tjahjati, Ketua Yayasan MAB, Teknik Sipil 1979)

MAB NEWS

Yayasan MAB Mengajak Orang Tua Mahasiswa Baru FTUI untuk Berkontribusi bagi Pendidikan FTUI melalui Program Dana Abadi FTUI
Depok (12/09), Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menyelenggarakan acara Pengenalan Sistem Akademik Fakultas (PSAF) kepada orang tua mahasiswa baru FTUI angkatan 2015 di Balairung, Kampus UI, Depok. Pada kesempatan tersebut, pihak manajemen fakultas yang dihadiri Dekan, Wakil Dekan hingga Manajer di lingkungan FTUI menyampaikan informasi terkait penyelenggaraan pendidikan di FTUI.

Sebagai bagian dari alumni FTUI, Yayasan Mata Air Biru mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan program Yayasan MAB dalam memberikan Beasiswa Alumni untuk membantu mahasiswa FTUI yang membutuhkan. Pada kesempatan ini, Yayasan MAB diwakili oleh Bu Sri Dijan Tjahjati, ketua Yayasan MAB dan Pak Hamdion Nizar, Pembina Yayasan MAB. Selengkapnya

Terima Kasih atas Donasi yang telah Anda berikan,

Semoga Donasi ini bisa memberikan kontribusi bagi pendidikan anak bangsa di lingkungan FTUI yang lebih baik dan bermanfaat..

SALURKAN DONASI ANDA

Rekening Beasiswa MAB

Bank Mandiri Cab. Fatmawati

No. 127-00-0417416-3

a.n. Yayasan Mata Air Biru

Copyright 2015, Yayasan Mata Air Biru, All rights reserved.

Bakti Alumni bagi Almamater FTUI untuk mencerdaskan anak bangsa

Sekretariat :

Gd. Engineering Center, Lt. 2, R. 205

FTUI, Depok 16424

Facebook
Facebook
Twitter
Twitter
Website
Website
Email
Email

 

This email was sent to *|EMAIL|*

why did I get this? unsubscribe from this list update subscription preferences

*|LIST:ADDRESSLINE|**|REWARDS|*

 

Bang Rully Prassetya (Alumni FE 2007) Berbagi Inspirasi untuk Menjadi Mahasiswa Berprestasi di Rumah Inspirasi MAB

Rumah Inspirasi MAB, Sabtu (19/09) menyelenggarakan Inspiration Talk Sesi #1 dengan mengundang Bang Rully Prassetya, alumni FEUI angkatan 2007. Semasa kuliah, Bang Rully, sapaan akrabnya, merupakan seorang mahasiswa berprestasi utama di tingkat UI hingga nasional. Saat ini, Bang Rully bekerja sebagai peneliti Ekonomi di Lembaga Keuangan Internasional IMF.

Pada sesi inspiration Talk untuk para penerima beasiswa Pondokan MAB ini, Bang Rully menyampaikan materi dengan tema mengapa seorang muslim harus berprestasi yang diberi judul : “Dari Dunia Menuju Akhirat: Thought and Reflection”. Ia menekankan untuk memahami hakikat diri kita sebagai manusia terlebih dahulu sebelum masuk ke inti materi. Bahwasanya kita sebagai manusia perlu untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta sebagai Pemilik Hidup ini. Menyempurnakan ibadah dan amalan kita yang mendekatkan kita pada akhirat. Niscaya dunia akan mengikuti langkah kita.

Menurutnya, orang-orang yang memiliki kedekatan dengan Sang Pencipta bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari sekitar untuk terus mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Seorang Mukmin pasti akan berprestasi. Mukmin yang taat senantiasa menjaga dirinya dan waktunya dari kelalaian. Maka, apabila seorang mukmin tidak berprestasi, bisa jadi ada yang salah dalam dirinya. Sejak abad ke-8, peradaban islam adalah yang paling maju dibandingkan dengan peradaban bangsa lain. Banyak ilmuan islam yang menjadi inspirasi dalam kemajuan ilmu pengetahuan yang dipakai hingga saat ini.

Di abad 21 ini, menjadi Muslim yang berprestasi tidaklah mudah. Mengapa? Menurut Bang Rully, saat ini zaman telah berubah. Banyak sekali muslim yang tidak berpegang teguh pada ajaran agama, SDA dan urusan negara muslim dicampuri oleh negara lain. Inilah yang menghalangi muslim di negara-negara berkembang untuk berprestasi.

Bagaimana mempersiapkan diri untuk menjadi seorang Muslim Berprestasi dari sekarang?

  1. Kita mulai dengan rencana hidup kita. Seorang muslim haruslah memiliki rencana hidup yang jelas. Aktivitas harian, mingguan, bulanan, hingga target tahunan semuanya terencana dengan baik.
  2. Kenali Talent kita. Penting bagi kita untuk mengenal apa keahlian dan bakat kita sehingga kita bisa menjadi yang terbaik di bidang tersebut?
  3. Teruslah bermimpi, berikhtiar dan berdoa untuk menggapai semua yang kita inginkan.

Menjadi seorang muslim yang berprestasi bukan lagi impian. Kita bisa mewujudkannya dimulai dari diri kita sendiri. Yuk, Berprestasi! (b5)

[Prestasi] Penerima Beasiswa MAB Mengikuti Cisak di Korea

Penerima Beasiswa MAB mengikuti Cisak di Korea

Penerima Beasiswa MAB mengikuti Cisak di Korea

Pekan lalu, salah satu penerima beasiswa pondokan MAB, Bayu Eko Prastyo mengikuti konferensi pelajar Indonesia di Korea CISAK 2015 setelah papernya lolos seleksi untuk dipresentasikan CISAK 2015. Ini merupakan kali pertama bayu mengikuti konferensi di luar negeri. Semoga ke depan semakin banyak yang bisa menorehkan prestasi seperti Bayu ya.

Tetap semangat dan terus menginspirasi!

Testimoni Penerima Beasiswa MAB

Testimoni penerima beasiswa mab

Testimoni Penerima Beasiswa MAB

Adanya Yayasan MAB semoga bisa menghadirkan kebermanfaatan, terutama dalam membantu pendidikan anak bangsa.

Berikut testimoni dari Sepinia Indrawati, Teknik Sipil 2011 yang baru saja menyelesaikan pendidikan sarjana dari FTUI. Sepinia mendapatkan beasiswa Prestasi batch 3 dari Yayasan MAB sejak berada di semester 3 hingga lulus di semester delapan kemarin.

“Terimakasih Untuk Yayasan Mata Air Biru (MAB) untuk segala bantuan, baik secara finansial maupun dukungan lain yang diberikan kepada saya dan semua teman – teman di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI). Saya sangat bersyukur selama beberapa tahun ke belakang mendapatkan bantuan dari Yayasan MAB yang dapat saya gunakan untuk menunjang aktivitas akademik saya. Semoga semakin banyak teman – teman lain di FTUI yang bisa terbantu oleh Yayasan MAB. Harapan terbesar adalah semoga suatu saat nanti kami yang sudah mendapatkan bantuan dari MAB bisa menjadi bagian dari Yayasan MAB dan ikut belajar berbagi dengan teman-teman lain di FTUI bersama Yayasan MAB. ” (Sepinia Indrawati)


Segera dibuka Beasiswa MAB Periode Semester Gasal 2015/2016!

#BeasiswaMAB #TestimoniPenerimaBeasiswa#RoadTo12TahunMAB #BeasiswaPrestasi

[Prestasi] Penerima Beasiswa MAB mengikuti Program K2N

Penerima beasiswa mab mengikuti program K2N

Penerima Beasiswa MAB mengikuti Program K2N

Salah seorang penerima Beasiswa MAB, Siti Awaliyatul Fajriyah mengikuti program K2N (Kuliah Kerja Nyata) Kebangsaan yang merupakan program kerjasama dari Kemenristek Dikti, Universitas Indonesia dan Universitas Riau. Program K2N ini dilaksanakan di Kabupaten Siak, Riau selama sebulan penuh di Bulan Agustus 2015. Program Kuliah Kerja Nyata tersebut memiliki tema untuk penanggulangan bencana kebakaran lahan gambut berbasis masyarakat.

Selama sebulan, Awa belajar langsung bersama masyarakat Kabupaten Langkat sekaligus sebagai wujud pengabdian mahasiswa untuk masyarakat. “Disini, aku belajar arti penting kolaborasi. Semakin berwarna, semakin kaya, karena setiap orang yang lahir ke dunia, memiliki misi dan perannya masing-masing.” Tutur awa mengungkapkan kesannya setelah mengikuti program K2N tersebut.

Awa, begitu sapaan akrabnya menutup ceritanya dengan pesan berupa harapan yang ia dapat selama mengikuti program K2N tersebut. “Masyarakat menaruh harapan penuh atas nasibnya hidup di negeri yang kaya ini kepada kita, para (calon) sarjana. Menjadi intelektual menara gading bukanlah jalan bagi seorang insan berpendidikan. Dan kami melakukan ini semua untuk Tuhan, orang tua dan rakyat yang mencintai kami.” (Catatan Awa dari perjalanan mengikuti program K2N UI)

Semoga dengan diadakannya program sejenis Kuliah Kerja Nyata bisa meningkatkan kepekaan mahasiswa sebagai akademisi dan orang terdidik untuk bersama-sama membangun negeri tercinta.

Silaturahim Pondokan MAB : Mempererat Persahabatan

Dalam suasana masih di hari yang fitri (bulan syawal), ketika masih banyak dari anak-anak pondokan yang belum kembali ke Depok, aku berinisiatif untuk berkunjung ke rumah Ibu dan Bapak kami di MAB. Banyak yang bilang silaturahim memperbanyak rezeki. Silaturahim bagiku adalah salah satu resep untuk mempererat persahabatan.

Ketika ide itu aku floor-kan, aku tahu bahwa masih banyak di antara mereka yang masih betah dan kerasan untuk berlama-lama di kampung halaman. Berapapun jumlah yang ada, acara silaturahim ini akan tetap berlanjut.

—–

Hari Sabtu (1/8), kami bersilaturahim lebaran ke rumah Bu Dijan (s’79), Ketua Yayasan MAB. Bu Dijan ramah menyambut kami. Tepat adzan maghrib berkumandang ketika kami tiba. Sopir Bu Dijan tampak sudah menunggu sedari tadi, berjaga akan kedatangan kami. Harusnya sejam yang lalu kami tiba, tetapi karena transportasi yang tidak terduga jadinya sejam kemudian barulah kami tiba di rumahnya.

Bu Dijan bercerita banyak hal dengan gaya khasnya yang akrab. Beliau bercerita sewaktu kuliah di teknik sipil dan juga sewaktu menyelesaikan kuliah s2 nya di ugm. Meski usia kami terpaut jauh dan beliau sudah seperti ibu kami, tetapi memperlakukan kami layaknya sahabat, kata beliau ‘tanda persahaban’ saat membawakan kami kue untuk di pondokan ketika akan pulang. 🙂

—-

Kali ini baru rumah Bu Dijan yang kami datangi. Bu Tin saat itu sedang mengikuti kompetisi paduan suara. Mungkin di lain kesempatan kami akan bersilaturahim ke rumah beliau dan juga ke rumah pengurus MAB lainnya.