Category : Pondokan MAB

Home»Archive by Category "Pondokan MAB"

Dibuka Pendaftaran Beasiswa Prestasi MAB Batch 9 untuk Angkatan 2018

Poster Beasiswa Prestasi Square

Yayasan Mata Air Biru kembali membuka Beasiswa Prestasi. Kali ini memasuki Batch 9 yang dikhususkan bagi mahasiswaprogram Sarjana Reguler FTUI angkatan 2018.

Beasiswa Prestasi MAB adalah sebuah beasiswa yang diberikan oleh Yayasan Mata Air Biru, sebuah lembaga non-profit milik alumni FTUI untuk membantu mahasiswa FTUI hingga menjadi sarjana Teknik FTUI.

Beasiswa Prestasi MAB Batch 9 ini akan diberikan kepada mahasiswa program sarjana FTUI reguler angkatan 2018 senilai Rp 30 Juta per mahasiswa atau diberikan mulai semester 3 hingga semester 8 dengan nilai beasiswa sebesar Rp 5 Juta/semester.

Persyaratan :

  1. Mahasiswa aktif program sarjana FTUI reguler angkatan 2018 (semester 3)
  2. Memiliki IPK min. 3.3 dengan grafik IP meningkat atau stabil.
  3. Tidak sedang menerima beasiswa dari instansi lain
  4. Berasal dari keluarga tidak mampu atau membutuhkan bantuan finansial untuk menunjang pendidikan di FTUI
  5. Memiliki prestasi akademis dan non-akademis menjadi nilai plus
  6. Berkomitmen untuk mempertahankan dan atau meningkatkan prestasi akademisnya selama menjadi penerima Beasiswa MAB
  7. Berkomitmen untuk aktif dalam program pembinaan dan kegiatan Yayasan Mata Air Biru
  8. Mengisi formulir pendaftaran di http://www.beasiswamab.org/beasiswa-prestasi-mab/ dan melengkapi berkas yang dibutuhkan sebelum tanggal 26 Agustus 2019.

Dokumen yang diperlukan :

  1. Form Beasiswa UI.
  2. Transkrip Nilai (Boleh PDF dari Siak-NG bagian ringkasan dan riwayat)
  3. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
  4. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
  5. Foto diri terbaru (tampak muka depan)
  6. Surat pernyataan tidak merokok.
  7. Slip gaji/surat keterangan penghasilan orang tua
  8. Halaman Muka rekening tabungan
  9. Essay Motivasi “Mengapa kamu layak menjadi Awardee Beasiswa Prestasi MAB Batch 9!
  10. Essay Motivasi yang berisi tentang “Apa arti prestasi bagi kamu dan apa mimpimu untuk Indonesia 20 tahun mendatang? serta bagaimana upaya kamu untuk menggapai mimpimu itu?

Ketentuan lain :

Memfollow akun media sosial Yayasan MAB sebagai berikut :

  • Facebook : Yayasan Mata Air Biru ( fb.me/YayasanMAB )
  • Instagram : Yayasan Mata Air Biru (@beasiswaMAB dan @rumahInspirasiMAB)

Narahubung : Bambang Sutrisno (08128884997 via WA)

Dibuka Pendaftaran Beasiswa Pondokan MAB 2019!

Pendaftaran Beasiswa Pondokan MAB

Program Beasiswa Pondokan MAB “Rumah Inspirasi MAB” adalah sebuah program beasiswa berupa bantuan biaya tempat tinggal dan pengembangan diri yang diperuntukkan bagi mahasiswa/i Universitas Indonesia asal daerah. Program ini diberikan oleh Yayasan Mata Air Biru, sebuah lembaga non-profit milik alumni FTUI sebagai pemberi dan penyalur beasiswa alumni FTUI.

Program Beasiswa Pondokan MAB diberikan selama maksimal 2 tahun berupa tempat tinggal gratis dan program pengembangan diri berupa Pelatihan kepemimpinan, Peningkatan Prestasi, Pembinaan harian, English Course Persiapan TOEFL, Sharing dan Jaringan dari alumni.

Saat ini, Beasiswa Pondokan MAB kembali membuka pendaftaran untuk penerima baru periode 2019-2021 dengan kriteria :

  1. Mahasiswa/i Universitas Indonesia program S1 reguler angkatan 2018 dan 2019 yang berasal dari Fakultas Teknik
  2. Berasal dari daerah luar Jabodetabek
  3. Membutuhkan bantuan finansial dalam hal ini tempat tinggal selama merantau kuliah di Universitas Indonesia
  4. Berkomitmen penuh untuk mengikuti program pengembangan diri di Pondokan MAB
  5. Membuat Motivation Letter “Mengapa kamu ingin tinggal di Pondokan MAB dan Layak menjadi Bagian dari Penerima Beasiswa MAB” yang disubmit di formulir pendaftaran.

Persyaratan Beasiswa Pondokan MAB

Fasilitas di Pondokan MAB :

  1. Tempat tinggal secara gratis dalam suasana kekeluargaan selama 2 tahun
  2. Internet WIFI 24 Jam
  3. Subsidi untuk Kebutuhan Pokok (Makanan)
  4. Peningkatan kemampuan Bahasa Inggris
  5. Pengembangan diri melalui program pembinaan rutin dan jaringan alumni

Tahapan Seleksi :

  1. Seleksi Berkas
  2. Wawacancara

Setiap penerima wajib mengikuti kanal social media Yayasan MAB di :
Facebook : Yayasan MAB (www.facebook.com/YayasanMAB) dan Pondokan MAB (www.facebook.com/beasiswamab)
Instagram : Yayasan MAB (@BeasiswaMAB) dan Rumah InspirasiMAB (@RumahInspirasiMAB)

Timeline :
Pendaftaran : 1-14 Juli 2019
Seleksi Wawancara : 14 – 18 Juli 2019
Pengumuman final : 20 Juli 2019

Bagi mahasiswa Baru 2019 yang diterima dapat mulai menempati asrama Beasiswa MAB lebih awal mengikuti jadwal KAMABA 2019.

Info lengkap mengenai Program Beasiswa Pondokan MAB bisa kamu lihat di www.BeasiswaMAB.org/pondokan-mab

Narahubung : Wahyu (Tek. Mesin’18) : 0896-5630-4978 dan Bening (Tek. Lingkungan’18) : 0813-9366-4038

Mari jadilah bagian dari Keluarga Besar Yayasan MAB!

Happiness Project 4.0 : Everyone Can Be Engineer!

WhatsApp Image 2019-04-06 at 7.06.01 PM

Sabtu, 6 April 2019 kemarin para penerima Beasiswa MAB melakukan kegiatan Happiness Project, sebuah inisiasi sosial untuk menumbuhkan empati dengan berbagi kebahagiaan kepada sekitar. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan tiap semester.

Pada Happiness Project 4.0 ini, para penerima beasiswa MAB berbagi kebahagiaan dengan adik-adik murid Rumah Ceria Down Syndrome – POTADS (Persatuan Orang Tua Down Syndrome), Jakarta Selatan. Mereka mengenalkan dunia keteknikan melalui berbagai permainan, lagu hingga percobaan sederhana.

Pada kesempatan ini, pengurus Yayasan MAB juga turut hadir yaitu Ketua YMAB, Ibu Sri Dijan Tjahjati, Sekretaris YMAB, Ibu Tin Nizar dan Koordinator Beasiswa MAB, Sdr. Bambang Sutrisno. Acara dibuka dengan Sambutan dari POTADS yaitu Ibu Dinny, dilanjutkan dengan Sambutan dari Yayasan MAB dan Penyerahan Donasi oleh Ibu Dijan dan Ibu Tin.

WhatsApp Image 2019-04-06 at 7.06.01 PM (1)

Kegiatan hari itu berlangsung menyenangkan. Para penerima Beasiswa MAB yang dimotori oleh Bening (Teknik Lingkungan angkatan 2018) bergantian mengenalkan dunia profesi insinyur mulai dari Teknik Sipil hingga Teknik Industri. Bening yang juga perwakilan untuk mengenalkan dunia teknik sipil dengan membuat tower dari Uno stacko dan menguji kekuatannya sebagai ilustrasi dari ketahanan beton. Juga melalui nada lagu “Balonku” yang diubah liriknya untuk mengenalkan aspek-aspek dalam Teknik Lingkungan.

Dunia Arsitektur dikenalkan oleh Alvira dan Hilmi (Arsitektur 2016 dan 2018) yang juga menjadi MC acara hari itu dengan bermain Puzzle denah rumah. Tak kalah antusias, Dunia Teknik Elektro dikenalkan oleh Ikhsan (Teknik Komputer 2017) dengan menyalakan lampu LED melalui rangkaian sederhana yang dihubungkan ke baterai sebagai sumber tenaganya. Terakhir, Dunia Teknik Kimia dikenalkan Wulan (Teknologi Biproses 2017) melalui eksperimen sederhana proses Lava gunung berapi melalui campuran soda kue, cuka dan air sabun.

WhatsApp Image 2019-04-06 at 7.06.01 PM (5)

Acara hari itu berlangsung sangat seru. Terlihat antusiasme adik-adik RCDS yang ingin mencoba apa yang dilakukan Kakak-kakak MAB di depan, juga saat ditanya mereka pun berebut angkat tangan ingin menjawab. Acara hari itu semoga memberikan kebermanfaatan bagi adik-adik RCDS.

Sampai jumpa di Happiness Project berikutnya! (BS)

Life at MAB : Belajar Menjadi Lebih Baik Lagi

Kebersamaan MAB

Sudah satu bulan kembali lagi ke rumah perjuangan Rumah Inspirasi MAB. Kembali lagi bangun dari kemalasan yang tersisa dari liburan kemarin. Kami kembali lagi melakukan kebiasan – kebiasaan kami di MAB yang sudah membekas di dalam diri kita sampai mengubah kita ke arah yang lebih baik. Mungkin saat liburan kita jarang shalat berjamaah di masjid, jarang membaca qur’an, tetapi saat kembali kami kembali melakukan kebiasaan baik kami agar itu semua kita lakukan secara alami buka hanya karena rasa tanggung jawab tinggal di MAB, tetapi agar saat keluar dari MAB nanti, kebiasaan tersebut masih menempel pada kami.

Sangat terasa sekali saat liburan, semua hal baik yang biasa saya lakukan di MAB, mulai tertinggal sedikit demi sedikit, tetapi tidak sepenuhnya, dan itu adalah bukti bahwa MAB membawa dampak positif bagi diri saya. Hal itu memberikan saya motivasi bahwa saya masih bisa berkembang jadi diri yang lebih baik, dimana semua kebiasaan baik di MAB, mulai dari shalat berjamaah di masjid, membaca qur’an dan lainnya dapat saya teruskan di manapun saya berada nantinya.

Hal lain yang cukup berkesan bagi saya yaitu walaupun kami tinggal satu rumah dan bertemu setiap hari dengan teman-teman kami yang tinggal di MAB, perbedaan itu tetap ada; perbedaan pola pikir, perbedaan sifat, karakter, dan lainnya. Pada suatu saat pastilah akan ada perdebatan dipicu dari hal hal tersebut, kecil maupun besar permasalahannya. Dari situ kami belajar untuk menghargai; pandangan orang lain, cara berpikir orang lain, belajar juga menerima. Justru hal seperti itulah yang membuat kami makin mengenal satu sama lain sekaligus belajar  menerima masukan orang lain dan dapat memberi masukan kepada oranglain pula. Mungkin terdengar sepele, tetapi hal-hal kecil seperti inilah yang dapat mengembangkan diri kita menjadi orang yang lebih baik lagi. Hal-hal yang dapat dipelajari dari kesalahan-kesalahan yang kita buat, kritik dan saran teman terdekatlah yang menjadikan kita orang yang lebih baik lagi di esok hari, dan kesempatan kesempatan tersebut hanya saya dapatkan di MAB ini.

Banyak hal yang keliahatannya seperti biasa saja, tetapi jika kita dapat melihat hal-hal tersebut dari sudut pandang lain, maka kita dapat menjadikan hal-hal biasa tersebut menjadi sebuah kesempatan, kesempatan untuk mengubah diri kita, tentunya kearah yang lebih baik lagi. Buatlah saya di hari ini, menjadi lebih baik dari saya yang kemarin, sesedikit apapun itu.

Penulis : Ikhsan Firdauz, Mahasiswa Teknik Komputer angkatan 2017

Awal Tahun Ajaran Baru, Yayasan MAB Berikan Beasiswa kepada 13 Mahasiswa FTUI

penerima-beasiswa-mab-2018-2019

Universitas Indonesia, Depok, Jum’at (14/9), Yayasan Mata Air Biru melakukan acara penyerahan Simbolik Penerima Beasiswa MAB periode semester gasal Tahun Ajaran 2018/2019. Bertempat di Gedung Engineering Center EC. 203, penyerahan Beasiswa MAB dihadiri oleh Ketua Yayasan MAB, Ibu Sri Dijan Tjahjati didampingi oleh Koordinator Beasiswa MAB, Sdr. Bambang Sutrisno serta para penerima Beasiswa MAB yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Pada periode semester gasal TA 2018/2019 ini, Yayasan MAB memberikan beasiswa yang terdiri dari Beasiswa Prestasi dan Beasiswa Pondokan MAB kepada 13 penerima baru. Secara keseluruhan, saat ini jumlah penerima aktif Beasiswa MAB sebanyak 36 mahasiswa yang sebagian besar merupakan mahasiswa FTUI dan 1 mahasiswi berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Acara penyerahan simbolik ini dibuka dengan Sambutan dari Ketua Yayasan MAB yang menceritakan sedikit tentang Yayasan MAB. Dalam sambutannya, Bu Dijan berharap para penerima Beasiswa MAB yang baru bisa membaur satu sama lain dan bisa berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembinaan yang diperuntukkan khusus bagi penerima beasiswa, baik itu Beasiswa Pondokan maupun Beasiswa Prestasi.

penerima-beasiswa-prestasi

Masuk ke acara inti, Bu Dijan, selaku Ketua Yayasan MAB melakukan penyerahan Simbolik Beasiswa MAB kepada masing-masing penerima Beasiswa. Untuk Beasiswa Prestasi yang saat ini sudah memasuki batch 8 dan diperuntukkan khusus bagi mahasiswa FTUI angkatan 2017, Yayasan MAB memberikan Beasiswa Prestasi kepada 7 penerima baru. Mereka adalah Joan Lockita dan Rivaldo Martha  (Teknik Mesin), Romega Sianturi (Teknik Metalurgi dan Material), Annisa Widya P (Arsitektur), Dianah Salsha Silla (Teknik Kimia) serta Reyna Noer Amalina dan Julistarani Mirandika (Teknik Industri).

Beasiswa Prestasi MAB Batch 8 ini merupakan kerjasama Yayasan MAB dengan PT. Pertamina Retail dan juga donatur dari alumni FTUI yaitu Ibu Handriani Tjatur Setiowati (alumni Arsitektur’79). Total beasiswa prestasi yang disalurkan pada periode semester gasal 2018/2019 ini senilai Rp 105Juta kepada 21 penerima Beasiswa Prestasi MAB.

Selain Beasiswa Prestasi, Penyerahan Simbolik juga dilakukan kepada penerima Beasiswa Pondokan yang khusus diperuntukkan bagi mahasiswa FTUI perantauan yang berasal dari daerah luar Jabodetabek. Sebanyak 6 mahasiswa menjadi penerima baru Beasiswa Pondokan MAB di periode ini. Mereka adalah Bening Kalimasaada Aura Keindahan (asal Lumajang), Hilmi Fitrihatulamal (asal Kuningan), Raihan Nur Rasyid (asal Kebumen), Nur Kholis Majid (asal Kuningan), M. Rilvan (asal Palembang) dan Wahyu Nugroho Ramadhan (asal Kebumen).

Beasiswa Pondokan MAB yang berupa beasiswa tempat tinggal di Asrama Beasiswa MAB sekaligus program pengembangan diri ini ada berkat donasi dari donatur alumni FTUI dan relasi Yayasan MAB serta komunitas alumni FTUI seperti Golfers FTUI (GIFT UI) melalui program charity di penyelenggaraan Turnamen Golf Rosseno Cup 2016 dan 2017 serta komunitas FTUI Runners dan Gowes FTUI.

penerima-beasiswa-pondokan

Memasuki usia menjelang 15 tahun, Yayasan MAB berharap bisa memberikan kebermanfaatan dan membantu lebih banyak lagi adik-adik mahasiswa di tingkat FTUI maupun di tingkat UI yang lebih luas. Semoga sinergitas kerjasama yang telah dibangun antara Yayasan MAB, FTUI dan Iluni FTUI bisa terus berjalan dengan baik serta dukungan penuh yang telah ada selama ini dari para donatur alumni baik melalui instansi maupun komunitas alumni. (@bamsutris)

Life at MAB : Hidup adalah Memilih

life-at-mab-hidup-adalah-memilihTak terasa sudah hampir setahun berada di Rumah Inspirasi MAB, menatap masa depan baru, lingkungan baru, dan bertemu dengan wajah-wajah baru. Merantau merupakan pilihan yang saya ambil karena saya merasa bahwa ini merupakan hal yang tepat bagi saya dan akan membentuk jati diri saya dan kelak dapat mempersiapkan masa depan lebih matang.

Ketika sampai disini, saya tidak mengenal satupun orang disini ataupun pernah ke lingkungan UI dan sekitarnya. Saya diterima disini dengan baik, teman-teman disini banyak sekali membantu saya, mulai dari membantu saya dengan mengantarkan saya ke Balairung untuk daftar ulang, maupun sekedar untuk memberitahu rekomendasi warteg yang murah dan enak.

Banyak sekali momen-momen yang tidak bisa dilupakan selama 2 semester di Rumah Inspirasi MAB. Ajang kumpul biasa menjadi spesial bersama teman-teman, nonton film bareng ditemani martabak sudah cukup untuk membuat kami senang di malam yang lenggang karena bukan soal materi nya tetapi orang-orang yang ada di sekeliling saya.

Masih ingat di benak saya seperti baru saja kemarin, saya bertemu dengan Bapak & Ibu Pendiri MAB, mereka sudah seperti orang tua saya disini. Bantuan dari mereka sangat berarti buat saya, pengalaman dan cerita dari mereka tidak pernah membuat saya bosan, mereka tidak henti-henti nya memotivasi saya agar saya bisa lebih dari mereka dan nanti bisa juga seperti mereka ikut memberi ke adik-adik lain yang juga membutuhkan. Mereka juga menjadi salah satu motivasi saya ketika berkuliah disini, saya tidak ingin mengecewakan mereka yang telah memberikan saya fasilitas yang ada dan saya harus maksimalkan. Saya akan ambil sedikit kutipan dari Molly Friedenfeld di buku nya ‘The Book of Simple Human Truths’ , “A purposeful act or extension of kindness to another is never wasted, for it always resides in the hearts of all involved in a chain of love.”

Program-program di MAB sangat membantu diri saya menjadi orang yang disiplin. Disiplin bukan hanya menyangkut tentang tingkah laku atau perbuatan. Disiplin juga meliputi disiplin emosional. Apabila disiplin emosional digabungkan dengan kecerdasan berpikir maka akan menghasilkan perilaku yang rasional. Perilaku yang selalu menjunjung etika dan kesopanan. Ada satu hal berharga yang saya dapat dari salah satu pendiri MAB, sekolah  bukan semata-mata bertujuan ingin mendapatkan ijazah. Namun, yang dibutuhkan untuk bekal kehidupan bukanlah selembar kertas tersebut melainkan disiplin ilmu yang telah dipelajari selama beberapa waktu. Ijazah dengan nilai yang bagus, kalau tanpa pengetahuan dan kemampuan akan menjadi sia-sia.

Setiap momen dalam hidup kita memiliki potensi untuk mengubah hidup. Beberapa memiliki potensi yang lebih besar dibandingkan yang lainnya. Dan kita semua terus bertumbuh saat melewati momen-momen tersebut. Bahkan momen buruk sekalipun perlu terjadi supaya momen yang menyenangkan bisa terjadi.

Hidup adalah memilih, namun untuk memilih dengan baik,  harus tahu siapa kita dan apa yang harus di perjuangkan, ke mana  ingin pergi dan mengapa ingin sampai di sana.

Penulis : M. Asykar S. Bangun atau yang akrab disapa Asykar, adalah mahasiswa Teknik Metalurgi dan Material angkatan 2017 yang berasal dari Kota Medan. Sejak setahun lalu Asykar menjadi salah satu penerima Beasiswa Pondokan MAB. Kenal Asykar lebih dekat di @AsykarBangun

Dibuka Pendaftaran Beasiswa Pondokan MAB 2018

pendaftaran beasiswa pondokan mab 2018

Program Beasiswa Pondokan MAB “Rumah Inspirasi MAB” adalah sebuah program beasiswa berupa tempat tinggal dan pengembangan diri yang diperuntukkan bagi mahasiswa/i FTUI asal daerah luar Jabodetabek. Program ini diberikan oleh Yayasan Mata Air Biru, sebuah lembaga non-profit milik alumni FTUI sebagai pemberi dan penyalur beasiswa alumni FTUI.

Program Beasiswa Pondokan MAB diberikan selama maksimal 2 tahun berupa tempat tinggal gratis dan program pengembangan diri berupa Pelatihan kepemimpinan, Peningkatan Prestasi, Pembinaan harian, English Course Persiapan TOEFL, Sharing dan Jaringan dari alumni FTUI.

Saat ini, Beasiswa Pondokan MAB sedang membuka pendaftaran untuk penerima baru dengan kriteria :
1. Mahasiswa FTUI angkatan 2017 dan 2018 (Mahasiswa baru FTUI 2018)
2. Berasal dari daerah luar Jabodetabek
3. Membutuhkan bantuan finansial dalam hal ini tempat tinggal selama merantau kuliah di FTUI
4. Berkomitmen penuh untuk mengikuti program pengembangan diri di Pondokan MAB

Fasilitas di Pondokan MAB :
1. Tempat tinggal secara gratis dalam suasana kekeluargaan selama 2 tahun
2. Internet WIFI 24 Jam
3. Peningkatan kemampuan Bahasa Inggris
4. Pengembangan diri melalui program pembinaan rutin

Dokumen yang dibutuhkan :
1. Pas Foto (3×4)
2. Essay “Who am I?” dalam format pdf. (Min. 1 halaman A4, TNR 12, spasi 1.5)
3. Essay “Apa Mimpi dan Perjuangan yang sudah atau akan dilakukan selama kuliah di FTUI” dalam format pdf. (Min. 1 halaman A4, TNR 12, spasi 1.5)
Dokumen tersebut dikirimkan ke email beasiswa.mab@gmail.com setelah mengisi form pendaftaran. (Paling lambat di hari terakhir penutupan pendaftaran)

Tahapan Seleksi :
1. Seleksi Berkas
2. Wawacancara

Setiap penerima wajib mengikuti kanal social media Yayasan MAB di :
– Facebook : Yayasan MAB (www.facebook.com/YayasanMAB) dan Pondokan MAB (www.facebook.com/beasiswamab)
– Instagram : Yayasan MAB (@BeasiswaMAB) dan Rumah InspirasiMAB (@RumahInspirasiMAB)

Periode Pendaftaran : 25 Mei – 5 Juli 2018

Info lengkap mengenai Program Beasiswa Pondokan MAB bisa kamu lihat di www.BeasiswaMAB.org/pondokan-mab

Narahubung : Sdr. Bambang Sutrisno via WA : 08128884997

Mari menginspirasi dan jadilah bagian dari Keluarga Besar Pondokan MAB!

Life at MAB : Mengakui Kesalahan adalah Sikap Kesatria Sejati

life-at-mab

Hampir dua tahun telah berlalu saya lewati di rumah inspirasi ini, begitu banyak hal yang saya peroleh dari rumah ini, terutama dalam hal pembelajaran sosial.

Ada satu hal menarik yang beberapa kali kerap terjadi di rumah inspirasi ini yaitu terkait dengan permasalahan rumah. Dulu pernah suatu kejadian dan memang seringkali terjadi dimana, ketika kita para penghuni rumah inspirasi selesai masak serta makan dan menggunakan perlengkapan dapur, sudah menjadi kesepakatan bersama bagi kita semua untuk selalu membersihkannya dan merapihkannya kembali.

Namun yang sering terjadi adalah, ada bekas sampah memasak serta piring kotor yang tergeletak di wastafel atau dapur dan ketika ditanya ini milik siapa? Tidak ada satu orang pun yang mengakuinya. Menariknya, setelah ditanya dan tidak ada yang mengakui benda-benda tersebut kepunyaan siapa. Beberapa jam kemudian, tiba-tiba sampah-sampah sisa memasak tersebut hilang dan piring kotornya pun menjadi bersih. Entah ada orang yang berbaik hati untuk membersihkannya atau sang pelaku yang sadar membersihkannya. Hal semacam ini tidak hanya terjadi satu atau dua kali saja, namun beberapa kali kerap terjadi di rumah ini.

Bukan hanya tentang sampah makanan dan piring kotor, pernah juga kejadian kehilangan peralatan makan di rumah ini. Kemudian dicari-cari oleh pemiliknya. Hingga berminggu-minggu peralatan makan tersebut tidak juga ditemui. Kemudian sang pemilik mencoba untuk menanyakan keberadaan peralatan masaknya ke seluruh penghuni rumah satu per satu. Namun, tetap saja peralatan makan tersebut tidak di temukan. Hingga suatu saat, tiba-tiba peralatan makan tersebut sudah ada di tempatnya tanpa ada yang mengetahui siapa yang meletakannya.

Aneh? Ya! Setelah saya coba cari tau mengapa hal-hal diatas bisa terjadi, ternyata memang dalam diri setiap manusia pasti menginginkan rasa aman. Jelas hal diatas dapat terjadi karena ketika seseorang merasa bahwa dirinya akan dipermalukan di depan umum ketika mengakui sebuah kesalahan, orang tesebut pasti lebih memilih untuk diam dan diam-diam memperbaiki kesalahan yang telah dilakukannya.

Pernah salah satu teman saya bercerita di suatu kesempatan, dia dimarahi oleh banyak tentara karena satu hal. Bukan karena kesalahan yang dia lakukan, tetapi karena dia tidak mau mengakui kesalahannya tersebut. Disinilah poin pembelajaran yang saya dapatkan. Menurut saya ini sangat penting karena di dunia kerja nanti, mungkin banyak hal semacam ini yang akan kita temui. Seharusnya kita bisa menjadi orang yang berani untuk mengakui kesalahan kita dan bertanggung jawab atas kesalahan apa yang telah kita lakukan.

“Berani mengakui kesalahan dan mau berusaha memperbaikinya adalah sikap kesatria yang sejati” (KH. A. Mustofa Bisri)

Penulis :

Naufal Muhadzib Rafif atau yang akrab disapa Naufal adalah mahasiswa jurusan Teknik Perkapalan angkatan 2016. Naufal salah satu penerima beasiswa Pondokan MAB yang berasal dari Tegal. Selain aktif perkuliahan, Naufal saat ini tergabung dalam klub peminatan di Teknik Perkapalan yaitu Hydro-Tech-Works (HTW) UI.

MAB Talks #6 : Belajar Ke Luar Negeri untuk Menemukan Diri Sendiri

mab-talk-ketua-iluni-ui Asrama Beasiswa MAB, Depok, Minggu (22/4), kembali diadakan program pembinaan bagi penerima beasiswa MAB yaitu MAB Talks #6: Inspirasi dari Alumni (2) yang menghadirkan Ketua Iluni UI, Bapak Arief Budhy Hardono dan Istri, Ibu Indy Hardono. Pada kesempatan itu juga hadir pengurus Yayasan MAB, Ibu Sri Dijan Tjahjati, Bapak Hamdion Nizar dan Ibu Tin Nizar. Sekitar 20 penerima beasiswa MAB hadir mengikuti acara sharing yang super inspiratif di Minggu pagi itu.

Acara dibuka oleh Ibu Sri Dijan Tjahjati dengan menjelaskan terlebih dahulu mengenai perkembangan Yayasan MAB sejak awal berdiri hingga di usia yang menginjak 15 tahun pada September mendatang. Perjalanan panjang hingga di titik sekarang ini adalah buah dari konsistensi yang tak pernah padam dari para pengurus dan dukungan alumni serta FTUI hingga saat ini. Efek kebaikan seperti snow ball yang dimulai dari langkah kecil harapannya terus bergulir dan memberikan dampak yang lebih luas ke depan.

Sesi dilanjutkan dengan sharing dari Ketua Iluni UI, yang akrab disapa Bang ABH. Beliau yang merupakan alumni Teknik Sipil’84 menceritakan pengalamannya semasa kuliah dahulu. Beliau pernah menjadi ketua Senat pada zamannya, saat itu belum ada BEM seperti sekarang. Sebagai ketua senat, beliau mendapatkan kesempatan untuk menjalin forum komunikasi dengan senat mahasiswa se-ui pada masa itu. Komunikasi yang terus dijalin itulah yang mendukungnya untuk maju menjadi ketua Iluni UI pada 2016 lalu.

Setelah lulus, Bang ABH memilih karir sebagai professional dengan menjadi Junior Civil Engineer di PT. Indotek Konsultan Utama hingga dipercaya menjadi pimpinan di perusahaan tersebut. Saat ini, beliau juga menjadi Direktur Direktur PT. Pionir Beton Indonesia dan PT. Citra Margatama Surabaya. Menurutnya kita harus “Street-Smart”, orang yang tahu keadaan di lapangan sehingga bisa memilih strategi yang tepat agar bisa survive.

Iluni UI di bawah kepemimpinan Bang ABH berusaha wadah pemersatu alumni dari 13 fakultas di UI. Hal yang tidak mudah dengan lulusan 16 ribu-18 ribu setiap tahunnya. Untuk itu, Iluni UI selalu berusaha bagaimana menjadikan setiap detik, menit menjadi bermanfaat, berusaha untuk menjadi alumni yang membanggakan almamater.

Iluni UI juga senantiasa menghadirkan enrichment program bagi alumni UI. Program entrepreneurship yang diharapkan bisa menjadi solusi. Karena pilihan ketika lulus adalah apakah menjadi pekerja atau entrepreneur. Selain itu, Iluni UI senantiasa mendukung kegiatan positif dari alumni UI seperti Yayasan MAB dan kegiatan alumni lainnya.

sesi-sharing-mab-talk

Sesi dilanjutkan oleh paparan Bu Indy Hardono, alumni TGP’86 yang merupakan Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, sebuah beasiswa dari Pemerintah Belanda. Sesi beliau mulai dengan menceritakan perjalanan karirnya hingga sekarang. Beliau percaya bahwa sebagai lulusan Teknik bisa ditempatkan di mana saja, tetapi passionlah yang akan membawa kemana kita berlabuh nantinya.

Bu Indy, sapaan akrabnya memulai karir dari BPPT selama 10 tahun. Pada masa itu, beliau mendapatkan beasiswa dari Pak Habibie untuk kuliah bisnis di Belanda. Setelah menyelesaikan ikatan dinas, akhirnya passion yang membawanya ke lembaga non-profit. Ia pernah bekerja di Asia Foundation, kemudian di Binus International. Itulah yang membawanya terus ke bidang Pendidikan hingga saat ini.

Menurutnya, jangan pernah untuk menyesali pekerjaan yang berbeda dengan sewaktu kuliah dahulu. Karena yang terpenting adalah cara berpikir yang kita dapat dari kuliah di Teknik yang membuatnya berpikir lebih sistematis.

Beliau melanjutkan paparan mengenai “Mengapa Kuliah ke Luar Negeri: Gengsi atau Kebutuhan?”. Sebagai tim penyeleksi Beasiswa, beliau memberikan hal-hal substansial yang sangat penting saat kita akan mendaftar beasiswa. Kita harus bisa membedakan requirement dan kriteria dari setiap jenis beasiswa. Standar minimum harusnya tidak mematok kita untuk sekedar memenuhi standar itu saja, kita harus memberikan nilai yang jauh di atas standar minimum tersebut.

Saat ini, foreign student terbesar berasal dari China. Mengapa? Hal ini karena mindset. Kebanyakan orang China menganggap pendidikan sebagai investment, not cost. Sebagai investement tentunya dampak yang didapat akan jangka panjang. Itulah kenapa banyak pelajar China tersebar di seantero dunia, meskipun mereka kebanyakan dengan biaya sendiri.

Menjadi globally competitive di zaman ini sangat penting. Karena sekarang zamannya borderless, ASEAN Community. Kita bersaing bukan hanya dengan orang-orang Indonesia saja, tetapi dengan orang-orang dari negara lain.

Terpenting, ketika memutuskan untuk kuliah ke luar negeri dengan beasiswa adalah apa tujuan kita kesana, motivasi apa yang membawa kita untuk belajar di luar negeri?

Sebuah pengingat menarik ketika Bu Indy mengantarkan anaknya yang akan kuliah di Gronigen University, Belanda.

“Kenapa kamu mau pergi ke sini, ke tempat yang dingin, ke tempat yang makanannya sama sekali tidak enak, ke tempat yang udaranya tidak segar. Kenapa kalian mau pergi dari negara kalian, yang mungkin tempatnya jauh lebih segar, makanannya enak, dan matahari mungkin bersinar selama 365 hari setahun. Jika jawabannya untuk belajar ilmu dari kami, maka kalian salah.”

“Belajarlah di luar negeri untuk mempelajari dari mana kalian berasal”.

Kita akan menemukan bahwa semakin jauh kita berpisah dengan Indonesia, semakin jelas pula bahwa kita adalah Indonesia. The further you leave your country, The more you discover who really you are. Sesi minggu pagi yang super inspiratif itu ditutup dengan berfoto bersama. (BS)

pengurus-mab-dan-ketua-iluni-ui

MAB Talks #5 : Resep Sukses, Networking, Passion dan Menjadi Mata Rantai Kebaikan

inspirasi dari alumni

Asrama Beasiswa MAB, Depok, Sabtu, (14/4), MAB Talks #5: Inspirasi dari Alumni sebagai program pembinaan rutin bagi penerima beasiswa MAB kembali diadakan. Pada kesempatan ini, Yayasan MAB menghadirkan Ketua Iluni FTUI, Bapak Teten Derichard dan Komunitas Golfers Alumni FTUI (GIFT UI), Bapak Azwan Nurcandra. Selain itu, Beberapa pendiri dan pengurus Yayasan MAB juga turut hadir yakni Ibu Sri Dijan Tjahjati, Bapak Hamdion Nizar, Ibu Endang Ripmiatin dan Ibu Lista Dewi. Acara tersebut diikuti oleh sekitar 25 penerima beasiswa MAB lintas angkatan mulai angkatan 2014-2017 yang merupakan penerima beasiswa Prestasi dan beasiswa Pondokan MAB.

Sebagai rangkaian dari acara, dilakukan penyerahan secara simbolik donasi GIFT UI dari turnamen ROOSSENO CUP 2 akhir tahun lalu sebesar Rp 196 Juta. Selain itu, juga dilakukan penyerahan Beasiswa Reguler untuk salah satu putra alumni Teknik Mesin yang diberikan selama 2 semester dengan total Rp 5 Juta kepada Hanif Furqon, mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2016.

Donasi Roosseno Cup 2

Beasiswa Reguler untuk putra alumni

Sesi dibuka oleh Bapak Hamdion Nizar dengan menyampaikan pentingnya networking bagi adik-adik mahasiswa. Pertemuan mendengarkan sharing dari alumni pada acara MAB adalah sesi Networking yang tidak di dapat saat di kelas. Sebagai mahasiswa harus bisa memanfaatkan kesempatan tersebut. Lebih jauh, beliau mengingatkan bahwa MAB hanya memfasilitasi dan mewadahi selanjutnya tergantung pada diri masing-masing.

“Kuliah jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan tantangan yang ada setelah lulus nanti”. “Jangan takut men-challenge diri untuk ikut organisasi, kegiatan yang ada di kampus. Cobalah untuk berada di lingkungan yang heterogen untuk belajar toleransi dan keberagaman.”

Selanjutnya sesi dari Bapak Azwan Nurcandra yang merupakan alumni Teknik Mesin ’89. Beliau yang aktif dalam komunitas Golfers Alumni FTUI (GIFT UI) berpandangan bahwa main golf hanya sebagai media saja untuk ajang silaturahim lintas angkatan dan networking. Lebih jauh, ternyata dengan golf bisa menjadi mata rantai kebaikan dengan mengadakan charity untuk membantu adik-adik mahasiswa.

“Jangan lupakan untuk bermanfaat bagi lingkungan, menjadi mata rantai kebaikan”.

Beliau sebagai pengusaha juga membagikan resep suksesnya. Baginya, mencari peluang usaha dengan inovasi new technology yang ada di negara maju. Bila diterapkan di Indonesia, mungkin kita akan sukses. Dalam usaha pun kita harus legowo sata menderita kerugian. Jangan mematikan passion bila hal tersebut adalah hal yang kita inginkan. Bila yang kita kerjakan semata-mata hanya mencari profit tanpa ada kesenangan, akan sulit untuk meraih kesuksesan. Yakinlah bahwa semua yang kita lakukan dengan senang hati akan membawa dampak positif.

inspirasi dari alumni FTUI

Sesi Bapak Teten Derichard, Ketua Iluni FTUI yang merupakan alumni Teknik Mesin ’89 berpandangan bahwa komunitas hanyalah sebagai media saja. Karena tidak banyak orang yang mau untuk aktif mengurusi komunitas. Tanpa orang-orang tersebut, maka bisa jadi mata rantai kebaikan dari GIFT UI akan terputus dan mungkin kita tidak akan bisa bertemu satu sama lain melalui Yayasan MAB ini.

“Jangan lupakan peran kita untuk aktif membantu lingkungan”.

Terkait dengan kesempatan, beliau berpesan memanfaatkan kesempatan yang ada. Karena setiap hari adalah kesempatan kita untuk belajar. Dengan berani mencoba, berpartisipasi kita sudah berprestasi.

Sebagai ketua Iluni yang sibuk beliau juga membagikan tipsnya dalam manajemen waktu. Menurutnya, Kita boleh aktif ikut kegiatan apapun, tapi ingat dengan manajemen waktu. Kalau manajemen waktu kita buruk, akan kacau semuanya. Bagi Bang Teten, sapaan akrabnya tidak ada prioritas kegiatan 1,2,3, semua yang diambil harus menjadi prioritas.

Sebagai penutup dari Ibu Dijan dan Bu Ita menambahkan. Menurut Bu Dijan bahwa Tidak ada kata terlambat. Masing-masing orang berada pada waktunya. Bahwa kita yakin telah melakukan yang terbaik. “Do the Best and Let God do the rest”. Kita boleh menetapkan standar yang tinggi, asal memiliki semangat juang yang juga tinggi.

Bu Ita menutup dengan berpesan  bahwa Masing-masing orang mempunyai passion sendiri, jalur sendiri, tidak perlu membandingkan satu sama lain. “Reach your highest goal”. (BS)