Penerima Beasiswa MAB Mengikuti Dutch Solar Challenge 2016 di Belanda
Penerima Beasiswa MAB mengikuti Dutch Solar Challenge 2016 di Belanda
Salah satu penerima Beasiswa MAB, M. Hanafi Lubis, mahasiswa teknik perkapalan angkatan 2014 bersama tim nya Solar Boat Team (SBT) UI kini tengah bersiap mengikuti Dutch Solar Challenge (DSC) 2016 yang dilaksanakan di Amsterdam, Belanda. Minggu lalu (19/6), rombongan tim SBT UI berangkat dari Jakarta menuju Belanda, sementara kapal buatan mereka yang akan diikutsertakan dalam kompetisi tersebut sudah lebih dahulu diberangkatkan akhir Mei lalu.
Dalam DSC 2016, tim SBT UI mengandalkan Jagur untuk berlaga di kompetisi ini. Jagur atau Jayasatria Garuda merupakan kapal bertenaga surya pertama karya tim Solar Boat Team (SBT) dari program studi Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).
Secara fisik kapal ini mengadaptasi salah satu kapal tradisional Indonesia yakni Jukung. Berbalut warna putih, Jagur mengusung konsep Trimara, yaki menggunakan tiga cadik atau “hull samping” serta menggunakan sumber energi ramah lingkungan, yakni tenaga matahari sebagai penggerak kapal.
Secara real time, Jagur mampu bertahan selama tiga jam dalam kondisi matahari terik maksimum. Berbekal “throttle gas” dan mesin yang diyakini mumpuni, Jagur mampu melaju dengan kecepatan maksium 22 km/jam.
Selamat Berjuang team SBT UI!
Semoga Jagur bisa membawa tim SBT UI untuk mengharumkan nama UI dan Indonesia di kancah Internasional.
Buka Puasa Bersama Pondokan MAB dan Silaturahim Angkatan 2012
Pada Jum’at, 17 Juni 2016 bertempat di Asrama Putri Beasiswa Pemimpin Bangsa Sinergi Foundation diadakan buka puasa bersama Pondokan MAB dan silaturahim serta syukuran penerima beasiswa MAB angkatan 2012 yang baru saja menyelesaikan sidang skripsi. Pertemuan ini menjadi penutup di akhir semester genap sebelum menikmati liburan kenaikan tingkat dan wisuda. Beberapa dari penerima beasiswa MAB telah pulang ke kampung halamannya masing-masing sehingga tidak full team yang menghadiri pertemuan ini.
Time flies. Pertemuan ini menjadi awal perpisahan kami dengan angkatan 2012 sebelum mereka secara resmi meninggalkan status mahasiswa. Bagi kami, hubungan kekeluargaan yang dibangun selama bersama-sama di Pondokan MAB cukup memberikan ikatan batin tersendiri di hati kami.
Dalam acara tersebut, selain buka puasa bersama, angkatan 2012 berbagi cerita, semangat tentang rencana hidup ke depan dan juga kesan nya selama menjadi bagian dari pondokan MAB. Perpisahan menjadi awal bagi pertemuan-pertemuan lainnya. Terima kasih sudah memberikan warna bagi keluarga Yayasan MAB. Semoga segala impian, rencana, keinginan yang ingin dicapai diberikan kemudahan oleh Allah SWT untuk mencapainya. Semoga kesuksesan selalu menyertai kalian semua…
Selamat atas suksesnya sidang skripsi kalian….
We proud of you…
Gallery Foto :
Congratulation untuk Penerima Beasiswa MAB Angkatan 2012
Congratulation untuk Penerima Beasiswa MAB Angkatan 2012
You deserve it because you are awesome!
Selamat kepada penerima Beasiswa MAB angkatan 2012 yang telah menyelesaikan sidang skripsinya dengan lancar. One step closer to be the real engineer…
-
Selamat untuk Akira Oscar, Teknik Kimia 2012
-
Selamat untuk Nurhidayatunnisa, Teknik Perkapalan 2012
-
Selamat untuk Siti Awaliyatul Fajriyah, Arsitektur 2012
-
Selamat untuk Saifan Rizaldy, Teknik Perkapalan 2012
-
Selamat untuk M. Mahfud, Teknik Perkapalan 2012
Pemberian Apresiasi untuk Penerima Beasiswa MAB Pondokan Berprestasi
Sebagai seorang mahasiswa, prestasi menjadi sebuah indikator keberhasilan yang wajib dicapai selain fokus dalam studi untuk meningkatkan perolehan IPK. Sejak memasukan perkuliahan di semester genap ini, penerima Beasiswa Pondokan MAB diwajibkan untuk melaporkan capaian prestasi yang dicapai setiap bulannya mulai bulan Februari hingga Mei 2016.
Pada Sabtu (21/5), bertempat di Pondokan MAB Putra Permata Darussalam dalam acara Gathering Pondokan MAB Bulan Mei sekaligus syukuran ulang tahun Bu Tin dan rumah baru pondokan MAB, diumumkan Penerima Beasiswa MAB Pondokan Berprestasi. Terpilih dua orang penerima beasiswa MAB Pondokan Berprestasi periode semester genap 2016 yaitu Agus Budiansyah (Teknik Elektro 2013) dan Kukuh Lolana (Teknik Industri 2014). Dari hasil rekapitulasi laporan prestasi, mereka adalah penerima beasiswa pondokan MAB yang paling berprestasi dibandingkan dengan lainnya.
Prestasi terakhir yang mereka peroleh yakni; Agus menjadi Speakers Up Narasumber dengan tema “Ketahanan Energi Indonesia Menghadapi MEA†pada acara Jakarta Marketing Week, 16 Mei 2016 lalu. Sedangkan Lola berhasil menjadi juara 2 pada System Design Competition Breaking Industrial Limit 2016 di Universitas Bakrie.
Sebagai apresiasi, Yayasan MAB memberikan Reward Apresiasi kepada Agus dan Lola yang diwakili oleh Bu Dijan dan Bu Tin. Pemberian reward ini harapannya bisa terus memacu para penerima beasiswa Pondokan MAB untuk senantiasa menjadi mahasiswa yang aktif dalam kegiatan akademik dan non-akademik melalui capaian prestasi.
Selamat untuk Agus dan Lola! Semoga bisa menjadi pemicu semangat bagi rekan-rekan penerima beasiswa Pondokan MAB lainnya untuk senantiasa meningkatkan prestasi.
Catatan Perjalanan : Keseruan Mengikuti Youth Camp Locavore 2016
Indonesia Berseru atau biasa disingkat IB berdiri 2008, namun sebelumnya 2005 baru individu-individu yang berminat dalam hal ini dan akhirnya mereka memutuskan bergabung dalam suatu komunitas. Program-program yang dikembangkan Indonesia berseru, salah satunya adalah aliansi desa sejahtera yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia. Youth camp pertama yakni diadakan 2008 di Jogja. Komunitas ini meyakini bahwa anak muda adalah  penggerak perubahan salah satunya di bidang pangan. Salah satu inovasi anak muda di komunitas pemberani yang disponsori oleh IB adalah Zainal yang menggunakan dedak menjadi tepung sebagai alternatif pengganti tepung dari gandum, dimana sama-sama diketahui bahwa Indonesia setidaknya impor gandum 70 ton pertahun.
Youth camp yang saya dan teman-teman ikuti kali ini adalah yang ke-8 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu dan membahas tentang sumber pangan di Indonesia.
Gimanaa serunyaa Youth Camp ini?!! Berikut cerita singkatnya 😉
Kita berangkat ke kali adem untuk naik kapal menuju Pulau Pramuka. Sebelumnya kami berkumpul dulu di stasiun Jakarta Kota untuk memudahkan akses ke kali adem dengan menggunakan angkot. Kami berangkat pukul 08.00 dari dermaga bersama rombongan peserta dan panitia yang memiliki latar belakang yang berbeda.Perjalanan ke Pulau Pramuka kurang lebih 3 jam sehingga kami sampai di tempat tujuan pukul 11.00. Kemudian kami diarahkan ke tempat penginapan, dan dibagi-bagi  dalam kelompok yang isinya 5-6 orang se kamar. Teman sekamar saya yaitu Kak Putri, Kak Grace, Kak Nadia,dan Kak Selly. Saya mendapat pengalaman dan cerita menarik dari kakak-kakak ini, selain juga mendapat pengalaman seru dari teman-teman seperjalanan kali ini. Kami istirahat dan makan siang sampai jam 1.
Lalu dilanjutkan dengan pemberian materi di dalam aula. Disini kami belajar mengenal dan akrab satu sama lain diantaranya mengetahui nama dan makanan kesukaan dan informasi lainnya mengenai pribadi partner2 kita yang di rolling dan diganti-ganti. Lalu kita juga dibagi dalam kelompok lagi, disini saya mengenal lebih jauh lagi dari peserta-peserta dimana kami diminta menjelaskan karakter paling baik. Selain itu kita juga belajar dari pengalaman Mars , Ka Ajeng, Ka Nadia, Ka Yuli, dan bang Ojan, juga 2 mentor berpengalaman sebelumnya ikut Youth Camp, yaitu Ka Eva dan Ka Putri. Kami mengeksplorasi diri dengan membuat gambar tentang pengalaman masa kecil yang paling berkesan, tokoh idola, prestasi yang paling membanggakan, buku yang terakhir dibaca dan lambang yang mencerminkan diri kita sendiri.
Dari Kegiatan mengeksplor diri ini kita belajar bagaimana menghargai orang lain, mendengarkan mereka, memberi support, menjadi orang yang open minded dan memperluas link kenalan kita tidak hanya di ruang lingkup lingkungan kerja, universitas atau sekolah sebab untuk berpartisipasi dan kontribusi kita butuh ide orang lain, kritikan dan masukan orang lain serta pertolongan dan dukungan dari teman-teman di berbagai sektor. Selain pengembangan diri kami mendapat materi luar biasa dari On Tejo dan mbak Aida. Beliau mentrigger kami untuk menganalisa sendiri mengapa kita harus membahas tntang pangan, mengapa harus pangan lokal dan mengapa harus diprakarsai oleh anak muda? 😃
Kami membahas tiap topik di masing-masing kelompok dan menerima banyak inspirasi dan wawasan yang lebih luas lagi setelah mendengarkan pendapat-pendapat tiap kelompok. Hasil diskusi kelompok saya kurang lebih seperti ini 😆
Sangat banyak ilmu dan wawasan yang saya dapat selama Youth Camp ini dan semoga kita para pemuda, penggerak perubahan dapat memahami permasalah dan tantanga negri ini ke depannya dan dapat melangkah maju mencegah leterpurukan pangan Indonesia beberapa tahun kemudian. Banyak hak yang dapat kita lakukan diantaranya ialah mengubah pola hidup sehat dengan mengurangi kebiasaan hedonisme makanan luar negri/ branded luar yang belum tentu mengandund nutrisi baik bagi tubuh dan beralih ke pangan lokal, hasil bumi sendiri , hasil olahan penduduk Indonesia. Oiyaa selain mendengarkan materi dan bertuka pikiran, kami juga melakukan observasi tentang pangan dan kehidupan warga lokal pada hari kedua. Banyak cerita yang menyentuh hati, mengagumkan dan haru dari warga sekitar yang kami wawancara. Sekian cerita singkat saya tentang pengalaman ikut Youth Camp di Kepulauan Seribu. Masih banyak lagi yang ingin saya ceritakan hahah 😂 Namun jika ingin berdiskusi atau tanya-tanya terkait Youth Camp & Locavore yang super awesome ini , silakan mention di twitter saya @suhasidratul hehe.. Terimakasih 😊
Sebagai penutup ini segelintir momen saat mengunjungi pulau Pramuka…
—
Penulis : Suha Sidratul Yahya, Mahasiswa Teknik Metalurgi dan Material angkatan 2014.Suha merupakan penerima beasiswa MAB asal Padang.
Penerima Beasiswa MAB Mengikuti Youth Camp 2016 Young Locavore
Dua Penerima Beasiswa MAB terpilih mengikuti Youth Camp 2016 ‘Young Locavore’ pada 23-24 April 2016 yang bertempat di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Mereka adalah Kukuh Lolana (Teknik Industri angkatan 2014) dan Suha Sidratul Yahya (Teknik Metalurgi dan Material angkatan 2014). Acara yang dikhususkan untuk anak muda yang peduli terhadap isu pangan lokal tersebut diselenggarakan oleh Perkumpulan Indonesia Berseru, Aliansi Desa Sejahtera dan GROW(Oxfam di Indonesia).
Melalui tema ‘Menikmati pangan dan mamahami siatuasi pangan di negeri agraris dan bahari’ di kegiatan Youth Camp 2016, para peserta diajak untuk berpikir dan merencanakan tindakan yang cerdas dan tepat dalam merespon situasi pangan kita. Selama 2 hari, mereka bersama mengeksplorasi situasi pangan negeri tercinta ini, sumber daya laut kita, mulai untuk mengenal siapa produsen pangan kita, diantaranya nelayan kita, bagaimana kondisi mereka dan memahami bahwa pola makan kita membentuk masa depan kita.
Berdasarkan data dari BKBN tahun 2013, jumlah penduduk usia muda di Indonesia sekitar 70 juta atau 28% dari total jumlah penduduk keseluruhan. Tantangan yang dihadapi anak muda di era global ini sangat besar. Terkait pangan misalnya, jika sehari-hari anak muda lebih akrab dengan hal-hal berkaitan dengan makan dimana, dengan siapa, enak atau tidak, harganya sesuai kantong kah?
Maka, dalam kegiatan Youth Camp ini mereka akan menggali lebih jauh tentang situasi pangan di negeri kita. Urusan pangan menjadi tanggung jawab negara untuk melindungi masyarakatnya, termasuk juga anak muda. Dengan jumlah penghasil pangan yang semakin berkurang, lahan pangan yang menyempit, bagaimana kita melihatdan menempatkan pangan kita. Sementara sumber daya laut Indonesia berlimpah, tetapi sebagian besar nelayan hidup miskin, ikan segar jarang dinikmati masyarakat, garam diimpor, mangrove menghilang, pantai-pantainya ditimbun berbagai alasan.
Sumber: Aliansi Desa Sejahtera
Semangat Baru di Rumah ‘Baru’ Pondokan MAB
Akhir April menjadi awal untuk memulai semangat baru kembali. Setelah #9DaysofChallenge untuk menggiatkan semangat kami dalam menjalani aktivitas rutin di pagi hari yaitu Sholat Subuh berjama’ah di masjid dan kajian pagi, kini semangat perubahan itu muncul dalam suasana baru. Ya, semangat itu muncul karena kini kami memulainya dalam suasana baru Rumah Pondokan MAB.
Akhir April lalu, kami memulai pindahan dari lokasi Pondokan MAB sebelumnya di Puri Kukusan 4G, Kukusan ke lokasi baru Rumah Pondokan MAB di Permata Darussalam G5, Kukusan. Semoga suasana baru di Rumah ‘baru’ Pondokan MAB bisa menjadi penyemangat bagi kami untuk terus berkarya menjadi sarjana teknik yang bermanfaat kelak bagi Indonesia.
Beasiswa Pondokan MAB bagi kami tidak hanya sebagai sebuah tempat tinggal, tetapi disinilah rumah kami sebenarnya. Tempat untuk kami istirahat kembali pulang setelah seharian berjuang menuntut ilmu, tempat untuk kami melepas kerinduan kepada keluarga yang jauh disana, dan tempat kami belajar untuk menjadi insan-insan yang kelak bisa memberikan kebermanfaatan bagi nusa dan bangsa.
Dari sinilah semangat itu kami mulai, di Rumah Pondokan MAB…
Penerima Beasiswa MAB Berbagi Cerita melalui Gambar ‘River Of Life’
Gathering Penerima Beasiswa MAB Bulan April 2016
Pada Sabtu, 16 April 2016 bertempat di Pondokan MAB Putera diadakan Gathering Bulan April penerima Beasiswa Pondokan MAB dengan tema “Learn with Fun Waysâ€. Berbeda dengan kegiatan pertemuan sebelumnya, pada kesempatan kali ini acara disusun sedemikian rupa dengan rangkaian games edukatif yang berkaitan dengan melatih konsentrasi, kerjasama dalam tim dan mengenal potensi diri masing-masing. Bertindak sebagai fasilitator Sdr. Bambang Sutrisno.
Permainan pertama yang dimainkan yaitu Seven Up Boom yang berkaitan dengan konsentrasi dan fokus. Selanjutnya Permainan Zip-Zep-Zop menjadi tantangan berikutnya untuk kembali melatih konsentrasi. Permainan Team’s Tap menjadi permainan ketiga yang melatih kerjasama dalam tim. Hal ini sangat diperlukan bagi seorang mahasiswa karena beberapa tugas di perkuliahan biasanya harus diselesaikan dalam kelompok. Dengan memainkan permainan ini diharapkan terbentuk insight baru yang meningkatkan efisiensi kerja kelompok.
Sesi terakhir menjadi sesi penutup sekaligus inti dari kegiatan pertemuan kali ini. Para penerima beasiswa diminta untuk menggambar ‘River of Life’ masing-masing dimulai sejak lahir hingga saat ini dan beberapa tahun mendatang. River of Life menjadi refleksi diri akan kejadian-kejadian penting yang pernah dialami dan membekas di dalam memori kita masing-masing. Kejadian-kejadian tersebut bisa dalam bentuk hal-hal baik yang membuat kita bangga ketika mengucapkannya, atau dalam bentuk hal yang tidak baik yang membuat kita bisa menitikkan air mata ketika mengingatnya.
Terlepas dari itu, melalui River of Life kita bisa memahami bahwa setiap dari kita memiliki kehidupan yang istimewa yang berbeda satu sama lain. Selama fase kehidupan kita hingga saat ini, ternyata lebih banyak hal-hal baik yang kita dapatkan sebagai anugerah dari Allah SWT. Itulah yang mengharuskan kita lebih banyak beryukur atas anugerah kehidupan yang kita miliki saat ini. Sesi ini juga menjadi awal bagi para penerima beasiswa untuk saling mengenal lebih dalam satu sama lain sehingga bisa menerima kekurangan masing-masing.
Di Pondokan MAB para penerima beasiswa mengenal satu sama lain sebagai keluarga yang saling menguatkan di tanah rantau. Semoga kelak cita-cita yang diimpikan bisa kami raih di masa mendatang. (BS)
Mahasiswa Penerima Beasiswa MAB Berprestasi Bulan Maret 2016
Penerima Beasiswa MAB dituntut untuk berprestasi di setiap bulannya. Laporan prestasi ini sebagai bagian dari peningkatan kapasitas diri masing-masing penerima untuk tidak sekedar menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja, tetapi menjadi mahasiswa yang memiliki segudang prestasi.
Dari hasil laporan prestasi penerima beasiswa MAB di bulan maret, terpilihlah mahasiswa paling berprestasi pondokan MAB untuk bulan maret yaitu Kukuh Lolana, mahasiswa Teknik Industri angkatan 2014.
Pada Bulan maret, Lola berhasil terpilih menjadi asisten lab. Statistik dan Rekayasa Kualitas di Departemen Teknik Industri, Universitas Indonesia. Salah satu tulisannya terpilih dalam OA Line Astra Career. Selain itu, ia juga menantang dirinya untuk mengikuti berbagai peluang kompetisi dan kegiatan yang masih menunggu pengumumannya saat ini, seperti Asean Youth Volunteer Program 2016.
Semoga bisa menginspirasi para penerima beasiswa MAB lainnya untuk berprestasi dan berkarya!