MAB Talk #3: Life After Campus (2) dari Kak Awa dan Kak Nisa
“Kenali diri kalian- kelebihan dan kelemahan yang kalian miliki- untuk menentukan impian kalian ke depan†(Kak Nisa)
“Setiap orang dianugerahkan potensi dan jalan hidup yang spesifik untuk mengisi slot kontribusi di masa depan yang juga spesifik†(Kak Awa)
Sabtu, 17 Maret lalu, kembali diadakan MAB Talks #3 : Life after Campus (2) yang menghadirkan Alumni Beasiswa Pondokan MAB yaitu Kak Siti Awaliyatul Fajriyah dan Kak Nurhidayatun Nisa. Kak Awa dan Kak Nisa, begitu sapaan akrabnya adalah alumni FT angkatan 2012 dari jurusan Arsitektur dan Teknik Perkapalan yang telah menyelesaikan studinya pada tahun 2016 lalu. Masa dua tahun setelah lulus menjadi Sarjana Teknik tersebut telah dilaluinya dengan pilihan yang sedang mereka jalani saat ini.
Melanjutkan sesi sebelumnya, kali ini Kak Awa dan Kak Nisa bercerita mengenai pengalaman yang telah dilaluinya usai lulus.
Awa memulai sesinya dengan definisi sukses yang ia pegang. Baginya, sukses adalah semua capaian di dunia untuk kebahagiaan di akhirat. Perjalanan usai lulus pada 2016 lalu, ia tidak langsung memilih untuk bekerja. Sebelumnya ia berencana melanjutkan kuliah S2 dan berusaha mengejar beasiswa yang ada. Sembari mempersiapkannya, ia juga merintis usaha di bidang sosial atau sociopreneur dengan dukungan dari DIIB UI. Namun, keduanya tidak menjadi prioritasnya kini. Menurutnya untuk melanjutkan studi usai lulus, kita harus punya alasan dasar yang kuat, persiapan yang matang dan juga motivasi yang tinggi. Sedangkan untuk memulai usaha, tentunya kita perlu mental yang tahan banting serta dukungan dari keluarga.
Akhirnya, di akhir 2017, Awa mantap untuk mengambil pilihan menjadi abdi negara di Kementerian PUPR. Tantangan baru pun dimulai agar bisa survive menjalani pilihannya sekarang. Berbeda ketika ia masih menjalani usaha, ia merasa waktunya kini banyak terkuras dan harus siap menghadapi tantangan hidup perkotaan.
Berbeda dengan Awa, Nisa saat ini bekerja sebagai technical support di salah satu perusahaan perkapalan di Jakarta. Sebagai perempuan yang bekerja di bidang yang kebanyakan lelaki menjadi tantangan tersendiri baginya. Berhari-hari berada di kapal dan lingkungan kerja yang kebanyakan laki-laki sudah tidak asing lagi baginya. Meskipun awalnya tidak nyaman, namun menurut Nisa Ia harus belajar untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya itu. Menurutnya, sangat penting soft skill yang dipelajari dari organisasi seperti leadership, teamwork, planning, komunikasi dan problem solving.
Semoga sharing tersebut bermanfaat! Sampai bertemu di sesi sharing “Life after Campus†berikutnya.