Silaturahim Pondokan MAB : Mempererat Persahabatan
Dalam suasana masih di hari yang fitri (bulan syawal), ketika masih banyak dari anak-anak pondokan yang belum kembali ke Depok, aku berinisiatif untuk berkunjung ke rumah Ibu dan Bapak kami di MAB. Banyak yang bilang silaturahim memperbanyak rezeki. Silaturahim bagiku adalah salah satu resep untuk mempererat persahabatan.
Ketika ide itu aku floor-kan, aku tahu bahwa masih banyak di antara mereka yang masih betah dan kerasan untuk berlama-lama di kampung halaman. Berapapun jumlah yang ada, acara silaturahim ini akan tetap berlanjut.
—–
Hari Sabtu (1/8), kami bersilaturahim lebaran ke rumah Bu Dijan (s’79), Ketua Yayasan MAB. Bu Dijan ramah menyambut kami. Tepat adzan maghrib berkumandang ketika kami tiba. Sopir Bu Dijan tampak sudah menunggu sedari tadi, berjaga akan kedatangan kami. Harusnya sejam yang lalu kami tiba, tetapi karena transportasi yang tidak terduga jadinya sejam kemudian barulah kami tiba di rumahnya.
Bu Dijan bercerita banyak hal dengan gaya khasnya yang akrab. Beliau bercerita sewaktu kuliah di teknik sipil dan juga sewaktu menyelesaikan kuliah s2 nya di ugm. Meski usia kami terpaut jauh dan beliau sudah seperti ibu kami, tetapi memperlakukan kami layaknya sahabat, kata beliau ‘tanda persahaban’ saat membawakan kami kue untuk di pondokan ketika akan pulang. 🙂
—-
Kali ini baru rumah Bu Dijan yang kami datangi. Bu Tin saat itu sedang mengikuti kompetisi paduan suara. Mungkin di lain kesempatan kami akan bersilaturahim ke rumah beliau dan juga ke rumah pengurus MAB lainnya.